Terkait Pemeriksaan Sampel Swab Daerah yang Diperiksa di Provinsi, Ini Penjelasan Kadiskes Harisson

Kalau untuk Kabupaten Sintang tidak kita hitung lagi karena sudah melaksanakan pemeriksaan PCR sendiri

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson saat meninjau kesiapan Labkesda Provinsi Kalbar , Senin 5 September 2020 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson menjelaskan Kemampuan Laboratorium RT PCR Universitas Tanjung Pura hanya mampu memeriksa 500 sampai 700 sampel per-hari. 

Jadi dengan 6 hari kerja Kapasitas Laboratorium  Untan memeriksa sebanyak 3.000- 4.000 sampel swab. 

“Inipun kalau Lab Untan tidak sedang error dalam pemeriksaan pada hari tersebut menyangkut gagalnya alat PCR mengeluarkan hasil,” ujar Harisson Senin 5 Oktober 2020. 

 Bagaimana Seorang Bisa Dinyatakan Positif Covid-19 Melalui Alat PCR ? Begini Penjelasan dr Harisson

Dikatakannya maka dari itu dalam Per Gub 110/2020 diatur 200 sampel per minggu per Kabupaten/ Kota.

Sehingga sampel yang akan diperiksa untuk 13 kabupaten kota sebanyak 2.600 sampel per minggu.

Lalu, sisa kuotanya untuk pemeriksaan pasien di rumah sakit atau populasi tertentu yang memerlukan pemeriksaan swabs. 

“Kalau untuk Kabupaten Sintang tidak kita hitung lagi karena sudah melaksanakan pemeriksaan PCR sendiri,” ucap Harisson

Harisson mengatakan bahwa dalam pelaksanaannya ada Kabupaten Kota yang sangat  semangat melaksanakan testing dan tracing.

Mereka mengirimkan sampel dengan jumlah yang jauh lebih tinggi dari pada kuota nya.

“Dan ini kami pahami dan sangat kami hargai.  Dalam pemeriksaan sampel swabs di  Laboratoriun Untan, tentunya kami tidak akan hanya memperioritaskan kan salah satu Kabupaten atau Kota saja. Semua terpaksa diantrikan berdasarkan prinsip First in first out (fifo) dan azas pemerataan,” jelasnya. 

 Khusus Landak seperti yang dikeluhkan oleh  Bupati Landak . Dikatakannya bahwa sebenarnya  sudah banyak pemeriksaan sampel swab yang sudah diselesaikan . 

“Sebenarnya banyak pemeriksaan sampel swabsnya yang kami sudah selesaikan. Termasuk menyelesaikan permintaan pemeriksaan khusus mendadak,” ujar Harisson. 

Harisson Sebut 2 Pasien Covid-19 di Sintang Dikonfirmasi Sembuh

Namun tentu saja tidak semua yang dikirim harus selesai tepat waktu mengingat kapasitas Lab Untan dan jumlah sampel swabs yang dikirim kan oleh Kabupaten Landak melebihi kuota. 

“Untuk minggu ke-3 dan ke- 4 bulan   September dan minggu pertama bulan Oktober berturut turut sejumlah 380, 558, 530 sampel. Kalau kami hanya menyelesaikan Landak, kasihan Kabupaten/ Kota yang lain, untuk itu harus dibagi,” jelasnya. 

Ia menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan Landak dalam mengirim sampel tidak memisahkan antara pasien suspek di rumah sakit yang harus disegerakan atau cito dengan swabs pada populasi sehat misalnnya pada kelompok pelajar, dan masyarakat lain.

“Ini akan membuat Tim Lab Untan bekerja ekstra keras dan memakan waktu lama lagi untuk memisahkan mana yang sampel pasien dan mana yang bukan,” ujarnya. 

Sampai dengan tanggal 5 Oktober 2020 menurut catatan Diskes, sudah ada hasil pemeriksaan terhadap 1.915 sampel dan surat jawaban tersebut sudah diberikan kepada Dinas Kesehatan Landak. 

“Dalam aplikasi SIP2 yang kami gunakan untuk pengelolaan sampel swabs, pada  2 Oktober 2020 Landak mengirimkan lagi 999 sampel swabs ke dinkes Provinsi . MudahMudahan kami dapat segera menyelesaikannya ,” harapnya. 

Harisson berharap Pemerintah Kabupaten Kota yang sangat serius dan semangat  mengirim sampel swabs dalam mengatasi pandemi covid-19 harus juga mengimbangi dengan menyediakan alat untuk pemeriksaan PCR sendiri, sehingga tidak terlalu tergantung dengan pemerintah provinsi. 

 “Kalau memang serius ingin mengatasi pandemi didaerahnya, Kabupaten Kota beli lah alat PCR sendiri seperti Kabupaten Sintang

Sehingga sampel swabs bisa langsung diperiksa pada hari itu juga,” ujarnya. 

Pemerintah Provinsi juga tidak tinggal diam terhadap permasalahan ini. Dinas Kesehatan sudah diperintahkan untuk  mengaktifkan Labkesda Provinsi dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota untuk mengaktifkan Labkesda Kota Pontianak untuk dapat melaksanakan pemeriksaan swabs PCR.

“Kami sudah pesan 4 unit alat RT-PCR lagi. Insya Allah minggu depan sudah datang. 

Mudah- mudahan segera bisa beroperasi,” pungkas Harisson.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved