Bagaimana Seorang Bisa Dinyatakan Positif Covid-19 Melalui Alat PCR ? Begini Penjelasan dr Harisson
Hasil negatif bila kurva sigmoid menyinggung garis threshold dengan nilai Ct yang lebih besar dari nilai patokan Kit yang telah ditentukan.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menjelaskan bagaimana seseorang dinyatakan positif atau negatif Covid-19 berdasarkan Pemeriksaan Laboratorium RT PCR.
Harisson menjelaskan bahwa Nilai Cyclethreshold sebagai patokan Laboratorium RT PCR untuk Menentukan seseorang Positif atau negatif Covid-19.
Ct adalah persinggungan antara garis threshold dengan kenaikan kurva aktivitas enzim Polymerase dalam reaksi PCR.
Garis threshold sendiri adalah garis kontrol negatif yang didapatkan dari Kit PCR yang dipakai.
“Kenaikan kurva ini menandakan enzim polymerase bekerja karena disitu ada RNA Virus dalam hal ini virus covid-19.
Kurva ini harus berbentuk sigmoidz, karena merupakan gambaran dimana enzim bekerja sampai pada titik jenuh tertentu ,” ujarnya , Minggu 4 Oktober 2020.
• Update Kasus Covid-19 di Kalbar, Berikut Penjelasan Kadinkes Kalbar Harisson
Ia mengatakan untuk kurva bentuk sigmoid gambaran kurvanya naik lalu mendatar.
Bila kurva tidak berbentuk sigmoid dan biasanya dalam bentuk linear atau garis lurus tetapi menyinggung garis threshold maka hasil pemeriksaan lab dianggap negatif karena tidak menggambarkan adanya aktivitas enzym polymerase.
Nilai Ct untuk dinyatakan positif untuk masing- masing Kit PCR berbeda sesuai dengan hasil penelitian atau riset dari pabrikannya .
Misalnya untuk Kit PCR merek Sansure dinyakatan positif bila Ct kurang dari 35, untuk BGI kurang dari 38, dan untuk Live River kurang dari 40.
Jadi misalnya Kit PCR yang digunakan adalah merek Sansure.
Maka bila Ct dibawah 35 akan dianggap positif. Bila menggunakan Kit PCR Live River Ct kurang dari 40 baru akan dianggap positif.
“Semakin kecil nilai Ct ini. Maka berarti semakin tinggi jumlah kandungan virusnya,” ucapnya.
Tim Laboratorium RT PCR akan sangat berhati- hati dalam mencermati setiap kurva yang menyinggung garis threshold.
Bisa saja Ct lebih kecil dari Ct standar positif yang ditentukan oleh Kit PCR , tetapi dinyatakan negatif bila kurvanya bukan kurva yang berbentuk sigmoid, umum nya kurva yang berbentuk linear atau garis lurus yang bearti tidak menggambarkan adanya aktivitas enzyme polymerase.
Hasil negatif bila kurva sigmoid menyinggung garis threshold dengan nilai Ct yang lebih besar dari nilai patokan Kit yang telah ditentukan.
“Banyak kasus dimana Ct lebih besar dari patokan Kit yang berarti negatif walaupun pada alat PCR tetap akan nampak data kuantitatif jumlah copies virus,” jelas Harisson.
Jumlah ini bervariasi yang juga sesuai dengan patokan KIT. Untuk Sansure Ct = 35 berkisar sama dengan atau kurang dari 5 copies virus. Sedangkan untuk Kit BGI Ct = 38 berkisar sama atau kurang dari 2,5 copies virus .
Jadi Misalnya dengan Kit PCR Sansure seseorang bisa dinyatakan negatif tetapi secara kuantitatif pada alat PCR menunjukkan terdapat 5 copies virus atau kurang.
Tidak jarang ditemukan angka dibawah Nol Koma atau 0,001 copies virus.
“Jadi seseorang dapat dinyatakan negatif walaupun ada kandungan virus di sampel swabnya namun jumlahnya dipastikan sangat kecil atau dibawah standar positif berdasarkan standar Kit yang digunakan,” ujarnya.
Pada banyak kasus negatif dimana jumlah copies virus nya yang nampak pada mesin PCR sangat kecil, ternyata itu bukan virus tetapi merupakan reaksi silang antara semua RNA yang ada didalam tabung uji tersebut.