Warga Matan Dambakan Pembangunan Jalan dan Jaringan Listrik
Jika jalan itu dapat terwujud, akan sangat berdampak bagi warga setempat, terutama untuk membuka daerah dari keterisolasian wilayah.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Warga Desa Matan Jaya, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara berharap agar jalan dan jaringan listrik negara (PLN) di desanya dapat dibangun dan diusulkan oleh Pemerintah Daerah.
Pasalnya, hingga saat ini, dua kebutuhan itu tersedia.
"Kami betul-betul sangat berharap agar jalan dan listrik dapatlah kiranya diwujudkan oleh Pemerintah Daerah," harap Sopian, warga setempat belum lama ini.
Sopian menjelaskan, jalan yang dimaksud adalah jalan penghubung antara desa Matan Jaya ke Desa Batu Barat.
Jika jalan itu dapat terwujud, akan sangat berdampak bagi warga setempat, terutama untuk membuka daerah dari keterisolasian wilayah.
• Warga Terdampak Banjir di Pulau Maya Kayong Utara Bersyukur Dapat Bantuan dari Pemkab dan Polres
"Selama ini, jika kami mau ke Sukadana (ibukota kabupaten) waktu tempuh kami bisa empat sampai lima jam karena memutar dan melewati jalan kebun sawit. Jika jalan itu terbuka, maka bisa dilalui dengan dua jam," ungkapnya.
Sementara jaringan listrik yang ada, kata Sopian, masih mengandalkan mesin diesel swadaya masyarakat dibantu dana desa (DD).
Kondisi itu dibenarkan Iwan Gunawan, Sekretaris Desa Matan Jaya.
Kata Iwan, mereka sudah berulangkali meminta kepada Pemkab dan DPRD secara lisan dan tertulis.
"Bukan tanpa upaya guna mengatasi persoalan ini. Rasanya sudah banyak surat yang kami buat dan usulkan ke Pemkab. Bahkan tiap ada kesempatan, kami sering ungkapkan hal ini," cetus Iwan.
Sekdes itu menguraikan, desanya memiliki 3 Dusun dengan total 12 Rukun Tetangga (RT).
Sementara populasi penduduknya, tercatat di angka 3.905 jiwa.
Dari jumlah jiwa itu, kebanyakan berprofesi sebagai buruh kebun dan tambang.
Dari potensi desa, Iwan menyebutkan, Matan Jaya adalah desa dimana terdapat perusahaan tambang dan kebun sawit.
Sehingga, aktivitas hilir mudik kendaraan milik perusahaan adalah pemandangan lumrah bagi warga setempat.