MAUT Gadis Cantik Tewas Bersama Ibunya, Lantai dan Kasur Berlumuran Darah hingga Sosok Ayah Baru

Seorang gadis cantik GB (19) ditemukan terwas mengenaskan bersama sang ibu SS (39) di rumahnya di Pontianak Kalimantan Barat.

Penulis: Ferryanto | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO
Keluarga korban menunjukkan foto Gadis Cantik yang ditemukan meninggal dunia di Pontianak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Seorang gadis cantik GB (19) ditemukan terwas mengenaskan bersama sang ibu SS (39) di rumahnya di Pontianak Kalimantan Barat.

Keduanya ditemukan tewas dalam kondisi berlumuran darah di dalam rumahnya, di Kelurahan Banjar Serasan, Jalan Tanjung Harapan, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat ( Kalbar ), Rabu (23/9/2020) malam WIB.

Kuat dugaan ibu dan anak tersebut merupakan korban pembunuhan . Saat ditemukan, GB dalam posisi terlungkup di atas kasur yang terlihat berantakan.

Banyak bekas darah di sekitar kepala korban. Sementara sang ibu SS tergeletak di lantai dengan posisi miring.

Kepala korban berada tepat di bawah kursi dan terdapat satu unit sepeda motor di samping mayat.

Namun, ada yang janggal dalam peristiwa ini karena sosok ayah baru atau laki-laki yang baru dinikahi korban mendadak hilang.

Hingga saat ini, sosok pria tersebut masih dalam proses pencarian karena belum diketahui keberadaannya.

Kapolresta Pontianak Kombespol Komarudin mengatakan, kedua korban diduga korban pembunuhan, di mana pada kedua korban terdapat luka pada bagian kepala.

Korban SS tergeletak di ruang tamu, sedangkan sang putri berada di ruang tengah rumahnya.

"Pertama kali yang menemukan adalah keluarga. Karena selama beberapa hari dihubungi tidak ada respons, padahal handphone putrinya aktif," jelas Kapolres,

"Lalu keluarga datang ke sini, dan sampai di lokasi lampu dalam keadaan mati. Saat dihidupkan, diintip dari luar, korban sudah tergeletak, di ruang tamu," imbuh Komarudin.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara atau TKP, kedua korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari satu hari.

"Kalau dilihat dari kondisi jasad korban, dan bekas di TKP, korban sudah meninggal dunia diperkirakan satu atau dua hari," ujarnya.

Dijelaskan, dari pemeriksaan pihaknya juga tidak ditemukan barang-barang berharga yang hilang dari dalam rumah tersebut.

"Kondisi di dalam tidak ada barang-barang berharga yang hilang," jelasnya.

Terkait keberadaan suami SS, pihak kepolisian dan keluarga masih mencoba menghubunginya.

"Kita masih mencoba menghubunginya, tapi menurut keterangan saksi yang bersangkutan memang jarang ada di rumah," katanya.

Adapun kedua jasad korban dibawa ke RSUD dr Soedarso untuk keperluan visum.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab serta mencari siapa tersangka kasus dugaan pembunuhan ini.

Kronologi

Keluarga korban, Yogi menceritakan kronologi penemuan dua keluarganya tersebut.

Yogi mengatakan, sang ibu bernama Sumi alias Umi (40). Sedangkan, anak bernama, Geby berusia 19 tahun.

Diceritakan Yogi, pihak keluaga memang mulai merasa curiga karena Bu Sumi dan Geby sudah tiga hari tak dapat dihubungi.

Kemudian, keluarga besar sepakat untuk berkumpul dan mendatangi rumah korban.

Rabu (23/9/2020) sekitar pukul 21.00 WIB, dirinya bersama keluarga yang lain tiba di lokasi dan menemui sejumlah kejanggalan.

"Pas ngintip dari jendela lihat ada yang tergeletak,” cerita Yogi kepada Tribunpontianak.co.id, di lokasi kejadian.

“Langsung bilang, dobrak saja. Pas didobrak sudah melihat Umi sudah meninggal. Posisinya si Geby di dalam kamar, Umi di luar, darahnya sudah kering. Sepertinya sudah lebih sehari," kata Yogi.

Sosok Suami Baru

Yogi mengatakan selama ini korban tinggal di rumah tersebut bersama anak dan suami barunya yang biasa disapa Alau.

Namun, suami baru Umi tidak ada di tempat dan belum diketahui keberadaannya.

Setelah itu, iapun langsung segera menghubungi petugas kepolisian.

Saat ini, sejumlah anggota keluarga korban yang berada di lokasi terlihat histeris mengetahui keluarganya meninggal tak wajar.

Warga Heboh

Mengetahui peristiwa ini, sontak ratusan warga pun memadati lokasi kejadian di tepi Jalan Harapan Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur.

Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Komarudin beserta jajaran turun langsung ke lokasi kejadian.

Area kejadian pun telah dipasang garis polisi.

Kesaksian Warga

Satu di antara warga yang rumahnya berdampingan dengan rumah korban, Isnaini mengatakan, sejak dua hari sebelumnya, rumah korban memang tertutup dan sepi.

Dikatakannya, tidak ada tanda-tanda keributan ataupun suara teriakan apapun sebelum penemuan korban.

Dirinya mengetahui adanya mayat tersebut lantaran ada keluarga korban mendatangi rumah yang tertutup itu.

"Kami pas dengar orang teriak terkejut, pas kita cek rupanya ada ibu dan anak sudah meninggal dalam keadaan terbaring ke kiri hadap ke timur di lantai dekat pintu dan kursi," ujarnya.

Menurutnya, anak dari ibu tersebut masih berstatus mahasiswi yang menjalani pendidikan di salah satu Universitas di Pontianak.

"Mungkin dipangkong (dipukul, Red), karena darah tidak banyak," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved