KKNT Kelompok 7 Untan Bersama Mafindo Pontianak Selasai, Berikut Program Yang Telah Dilaksanakan
Pertama, membuat kelompok belajar mengajar kecil untuk siswa SDN 33 Kecamatan Sungai Ambawang Kubu Raya.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) kelompok 7 mahasiswa Fisip Universitas Tanjungpura bekerjasama dengan Mafindo Kota Pontianak sudah selesai dilaksanakan di Desa Korek Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya, Selasa (22/9/2020).
Kuliah Kerja Nyata Tematik Untan 2020 ini dilaksanakan mulai berjalannya seluruh program sejak 17 Agustus 2020 hingga 17 September 2020.
Sebelumnya, ketua Kelompok 7 KKNT Fisip Untan, Sulastri menjelaskan alasan melaksanakan KKNT di Desa Korek lantaran Desa Korek merupakan Desa yang masih termasuk dalam lokasi hijau penyebaran Covid-19 dan Desa Korek termasuk desa yang menurut Kelompok 7 KKNT Untan 2020 ini adalah Desa yang sangat berpotensi untuk berkembang dan maju.
• Mahasiswa UPB Pontianak Ungkap Pengalaman Menarik KKN Secara Daring
"Itulah kenapa Desa Korek menjadi pilihan utama Kelompok 7 KKNT UNTAN 2020 untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik Untan 2020," kata Sulastri sebagai Ketua Kelompok 7 KKNT dari Prodi Sosiologi angkatan 2017 Fisip Untan.
Adapun fokus program kerja yang telah dilaksanakan oleh KKNT Kelompok 7 ialah hanya berfokus pada Sekolah Dasar Negeri 33 Kecamatan Sui Ambawang yang berada pada desa tersebut.
Dan berikut Program Kerja yang dilaksanakan oleh Kelompok 7 KKNT Fisip Untan.
Pertama, membuat kelompok belajar mengajar kecil untuk siswa SDN 33 Kecamatan Sungai Ambawang Kubu Raya.
Kelompok ini dibuat mulai dari siswa kelas 1-6 dan dalam satu kelompok berisi 6-10 orang saja. Hal ini dilakukan, karena pada masa pandemic Covid-19 seperti ini kegiatan belajar mengajar berganti metode yaitu dengan melalui Handphone (daring).
"Karena desa tersebut memiliki akses sinyal yang kurang baik dan juga masyarakat desa tersebut sebagian besar tidak memiliki Handphone untuk anaknya belajar, maka dari itu dibentuklah kelompok belajar kecil agar kegiatan belajar mengajar tidak terputus," ujarnya.
"Membentuk kelompok belajar ini pun dikonsultasikan kepada kepala sekolah dan masyarakat sekitar. Kelompok belajar kecil ini tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak menciptakan claster Covid-19 baru," lanjut Sulastri.
Kedua, Sosialisasi Hoax. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan siswa pengetahuan agar terhindar dari berita bohong yang pada saat ini semakin marak terjadi (Khusus Siswa Kelas 4-6). Yang mana pada kegiatan ini bekerja sama dengan MAFINDO Kota Pontianak, berupa poster edukasi kesehatan publik, bantuan masker dan faceshield.
Ketiga, Sosialisasi Penularan dan Pencegahan Covid-19. Sebagaimana Sosialisasi ini dilakukan untuk menginformasikan kepada siswa agar dapat terhindar dari virus dan penularan virus (Seluruh Siswa).
Kegiatan ini dilaksanakan selama edukasi berupa pengenalan kepada siswa terkait apa itu covid 19, cara mencuci tangan yang benar, menggunakan hand sanitizer saat berpergian, dan cara penggunaan masker yang baik dan benar.
Dan yang Keempat, Membuat tempat cuci tangan. Hal ini dilakukan untuk mengaplikasikan protokol kesehatan pada sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.
Yang mana tujuannya agar seluruh siswa tetap menjaga kebersihan dirinya.