Problem Mundur Kader Demokrat di Kalbar, Ini Saran Yang Disampaikan Pengamat Politik Untan

Pengurus disemua tingkatan mestinya melakukan komunikasi yang intensif dengan cara terbuka sebagai bentuk pembinaan partai.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Pengamat Politik Untan, Dr. Yulius Yohanes 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Politik Untan, Dr. Yulius Yohanes, M.Si menilai harusnya pengurus Partai dan kader yang mundur dari Demokrat harus duduk bersama mencari solusi terbaik.

Berikut penuturannya.

Terjadinya pengunduran diri sejumlah kader dijelang Pilkada 2020 karena berbeda pilihan dan keputusan partai tentunya tidak perlu terjadi.

Pengurus ditingkat Kabupaten, Provinsi hingga Pusat mestinya dapat sinergis dan kompherensif melohay kebutuhan dan keinginan dari akar rumput.

Sebut Kader Demokrat Sepakat Berhenti Jadi Partai Kontraktor, Ini Penjelasan Erma S Ranik

Jangan sampai kemudian keputusan terkesan dipaksakan karena ada kepentingan tertentu, hal tersebutlah yang dapat merusak soliditas partai berlambang mercy tersebut.

Pengurus disemua tingkatan mestinya melakukan komunikasi yang intensif dengan cara terbuka sebagai bentuk pembinaan partai.

Tentu pilihan pengurus partai ketika mundur merupakan pilihan yang sulit, secara langsung maupun tidak langsung tentu akan mempengaruhi kinerja pengurus DPC atau ditingkat Kabupaten.

Memang benar jika sebuah parpol menghormati dan tidak memaksakan orang untuk tetap bertahan atau mundur karena pilihan politik, tetapi kalau tidak ada hal yang fatal menyangkut aspirasi diakar rumput juga akan berdampak ke Partai Demokrat itu sendiri.

Menurut saya, persoalan mundurnya sejumlah pengurus maupun kader Partai Demokrat indikasi kegagalan pembinaan organisasi partai politik, seharusnya pembinaan terjadi secara berjenjang dan berkesinambungan.

Untuk menghindari kegagalan pembinaan organisasi apapun termasuk partai politik, Demokrat hendaknya menghilangkan arogansi pengurus atau ego sektoral pengurus, disamping semua potensi harus di bahas dengan cara yang terbuka serta kepala dingin dan pendekatan kekeluargaan sehingga tidak berimbas negatif dan tidak menimbulkan kekecewaan pengurus di tingkat bawah serta masyarakat simpatisan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved