Sebagian Warga Desa Suka Damai Bertahan di Kebun Karet, Butuh Bantuan Pakaian Layak dan Sembako

Ada 236 kk warga Desa Suka Damai. Hampir seluruh rumah warga kena banjir. Hanya 3 rumah saja yang selamat. Banjir melanda desa tersebut sejak sepekan

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
zoom-inlihat foto Sebagian Warga Desa Suka Damai Bertahan di Kebun Karet, Butuh Bantuan Pakaian Layak dan Sembako
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Sebagian warga Desa Suka Damai, Kecamatan Pinoh Utara, Kabupaten Melawi, Kalbar, masih bertahan di tempat pengungsian sementara akibat banjir yang merendam kawasan tersebut sepekan terkahir. Meski saat ini banjir mulai surut, sejumlah warga masih bertahan di tenda darurat yang didirikan di kebun karet.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MELAWI - Sebagian warga Desa Suka Damai, Kecamatan Pinoh Utara, Kabupaten Melawi, Kalbar, masih bertahan di tempat pengungsian sementara akibat banjir yang merendam kawasan tersebut sepekan terkahir.

Meski saat ini banjir mulai surut, sejumlah warga masih bertahan di tenda darurat yang didirikan di kebun karet.

"Banjir sudah kuat surutnya. Namun, sebagian rumah warga masih tergenang. Beberapa warga sudah kembali ke rumah, beresin barang yang tengggelam," kata Joni Peranata dihubungi Tribun Pontianak, Jumat (18/9/2020).

Ada 236 kk warga Desa Suka Damai. Hampir seluruh rumah warga kena banjir. Hanya 3 rumah saja yang selamat. Banjir melanda desa tersebut sejak sepekan terakhir.

Banjir di Wilayah Melawi Kalbar Berangsur Surut

"Sekarang sebagian masih tergenang rumahnya, sebagian udah gak. Yang mengungsi di kebun karet 2 dusun, ada yang ngungsi di sekolah juga, ada juga yang di jamban," ungkap Joni.

Tempat pengungsian sementara warga di kebun karet dibuat sederhana. Beratap terpal. Tampak anak-anak, lansia berkumpul di tenda darurat tersebut.

Menurut Joni, sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah masuk ke desa Suka Damai. Pihak desa membantu terpal. Ada nasi kotak dari wakil rakyat.

Warga kata Joni, saat ini membutuhkan pakaian layak serta sembako.

"Kebutuhan pakaian, sembako dikarenakan tidak bisa mencari nafkah. Saya saja gak masak kemaren, beras segala gas terendam semua. Air bersih juga tidak ada, kebutuhan air hanya air hujan itupun terbatas, pakaian hanya memakai pakaian basah," kata Joni. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved