Penumpang Pesawat Positif Covid-19 yang Sempat Kabur Kini Telah di Isolasi di Rusunawa Pontianak

Lanjutnya menyampaikan bahwa Diskes Kota Pontianak bekerja sama dengan pihak Polresta Pontianak serta Kodim melakukan pelacakan terhadap pasien positi

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUN PONTIANAK/Ni Made Gunarsih
Suasana Swab Tes yang dilakukan oleh Dinkes Kota Pontianak kepada Penumpang maskapai Citilink dan keluarga pada Jumat (07/08/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson mengungkapkan terkait satu orang penumpang pesawat yang diketahui Positif Covid-19 sempat hilang kontak kini telah ditemukan dan telah dibawa untuk di isolasi di Rusunawa Pontianak.

Ia menjelaskan satu penumpang pesawat dari Luar Kalbar tersebut adalah seorang laki- laki berinisial A asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang telah ditemukan setelah sempat menghilang sekitar 24 jam.

Harisson mengatakan yang bersangkutan datang ke Kalbar melalui Jakarta menggunakan pesawat CitiLink dengan kode penerbangan QBG9414 pada 11 September lalu.

"Nah tanggal 16 September kami sudah tahu dia terkonfirmasi Covid-19, dia datang ke sini (Kalbar) bersama seorang temannya dan merupakan pekerja bangunan (tukang) di Ruko A Yani Mega Mall," ungkapnya kepada awak media, Kamis (17/9/2020).

Penumpang Pesawat Terkonfirmasi Covid-19 Sudah Diisolasi, Gubernur Sutarmidji : Alhamdulillah

Namun setelah diketahui positif Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Pontianak lantas menghubungi laki-laki asal Pekalonga, Jawa Tengah itu agar diisolai.

“Pasien ini menjawab dirinya sehat dan baik-baik saja. Lalu ditawari agar diisolasi yang bersangkutan tidak berkenan dan berusaha bersembunyi. Setelah itu HP-nya tetap menyala, kami hubungi tidak diangkat dan tidak direspon," ucapnya.

Lanjutnya menyampaikan bahwa Diskes Kota Pontianak bekerja sama dengan pihak Polresta Pontianak serta Kodim melakukan pelacakan terhadap pasien positif yang sempat hilang tersebut dengan cara melacak sinyal handphone dan memang terditeksi masih berada di sekitar A Yani Mega Mall.

“Sampai akhirnya pada siang pasien ini ditemukan. Dia bersembunyi di ruko itu sebenarnya,setelah itu langsung diisolasi di Rusunawa (Kota Pontianak)," jelasnya.

Selain dirinya yang memang telah dinyatakan positif Covid-19, Dinas Kesehatan juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 16 pekerja lain yaitu warga Kota Pontianak yang juga bekerja di sana. Tes swab terhadap 16 pekerja lainnya saat ini masih menunggu hasilnya.

Lolos Terbang ke Pontianak, Satu Penumpang Citilink Positif Corona Melarikan Diri

"Jadi saudara A ini dari Jawa Tengah yang menggunakan penerbangan CitiLink sudah berhasil kami temukan dan sekarang sudah diisolasi di Rusunawa,"ujarnya.

Saudara A ini terjaring saat Dinas Kesehatan Kalbar melaksanakan pemeriksaan tes usap secara acak terhadap 42 penumpang pesawat CitiLink pada 11 September lalu.

Sola persyaratan tes cepat (Rapid Test) sebagai syarat penerbangan, dalam kasus ini Harisson menduga bisa saja hasilnya dimanipulasi atau keterangan Rapid Test palsu. Dan bisa juga saat diperiksa tes cepat yang bersangkutan memang non reaktif, tapi ketika dites usap dinyatakan positif Covid019.

"Jadi biasanya imunitas tubuh belum terbantuk untuk melawan virusnya, tapi PCR sudah bisa mendeteksi di dalam tubuhnya sudah ada virus (Covid-19)," ujarnya.

Satu Penumpang Pesawat Citilink Penerbangan Jakarta Pontianak Positif Covid-19

Data pada 16 September 2020 jumlah pasien kasus konfrmasi covid-19 yang dirawat tersebar di RSUD Soedarso ada 14 orang , RS Abdul Azis Singkawang 4 orang , RS Agoesjam Ketapang 1 Orang , RS Anton Sujarwo 1 orang, RS Syarif Alkadri 2 orang.

“Jadi sebenarnya terjadi peningkatan kasus konfirmasi covid-19 ini sejalan dengan kebijakan Gubernur Kalbar untuk mewajibkan Pemerintah kabupaten kota untuk melakukan testing untuk memetakan dan mendeteksi secara dini ,” ujarnya .

Kemudian meningkatnya kasus ini tidak terlepas dari masyarakat yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan terutama penggunaan masker , jaga jarak serta tidak menghindari kerumunan dan jarang cuci tangan.

“Masyarakat terlihat masih lengah yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus covid-19,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved