Kesehatan
MULAI Sekarang Jangan Lagi Pakai Masker Scuba, Ilmuwan Beberkan Justru Membahayakan
Pemimpin studi sekaligus spesialis pencitraan molekuler Martin Fischer memastikan, ketika orang berbicara dan droplet keluar mulut artinya risiko...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Masker berbahan scuba ataupun buff masih kerap menjadi pilihan untuk memproteksi diri selama pandemi covid-19.
Padahal kenyataannya, masker scuba dan buff tak memiliki kualitas yang baik dan masih memungkinkan adanya penularan covid-19.
PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) bahkan akan melarang penggunaan masker scuba ataupun buff selama naik Kereta Rel Listrik (KRL).
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, calon penumpang dianjurkan menggunakan masker yang efektif menahan droplet atau cairan.
• 4 MANFAAT Ajaib Minum Air Es, Sang Ahli Beberkan Bisa Turunkan Demam
"Hindari penggunaan jenis scuba maupun hanya menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung," ujar Anne dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (15/9/2020).
"Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapisan," kata Anne.
Kualitas buff dan masker scuba
Buff
Dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan Duke University, buff tak dapat mencegah droplet (tetesan pernapasan) keluar dari mulut saat berbicara.
Seperti kita tahu, droplet yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin adalah jalur masuk penularan virus corona Covid-19.
Pemimpin studi sekaligus spesialis pencitraan molekuler Martin Fischer memastikan, ketika orang berbicara dan droplet keluar mulut artinya risiko penularan penyakit tetap tinggi.
Hasil riset yang terbit di jurnal Science Advances edisi 7 Agustus 2020 menunjukkan buff adalah jenis masker yang paling tidak efektif mencegah transmisi.
Bahkan dalam riset itu disebutkan, orang yang memakai buff jauh lebih buruk dibanding orang yang tidak memakai masker sama sekali.