FKUB Imbau Agama dan Suku Tak Dipolitisasi, Termasuk Tempat Ibadah
FKUB Kalbar mengimbau bagi kontestan pilkada 7 kabupaten di Kalbar jangan menggunakan isu agama dan etnis untuk mendulang suara konstituen
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar, Ismail Ruslan mengimbau agar pelaksanaan pilkada 2020 di Kalbar tidak diwarnai dengan politisasi agama maupun suku.
Menurut pria yang juga akademisi di IAIN Pontianak ini, penggunaan politisasi agama dan suku akan rentan mengancam kondusifitas Kalbar yang telah terjaga.
"FKUB Kalbar mengimbau bagi kontestan pilkada 7 kabupaten di Kalbar jangan menggunakan isu agama dan etnis untuk mendulang suara konstituen. Hal itu akan berbahaya masa depan kerukunan di Kalbar," kata Ismail Ruslan, Selasa (15/09/2020) kepada Tribun.
Para calon, diharapkan Ismail Ruslan dapat membeberkan program dan mencerdaskan masyarakat bukan sebaliknya.
"Utamakan yang disampaikan materi yang mendidik, mencerdaskan masyarakat," timpal Ismail Ruslan.
• Kapolda Kalbar Sebut Pilkada 2020 Harus Berprinsip Pada Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat
Selain itu, ia pun berharap agar tokoh-tokoh agama di Kalbar bersama pemerintah daerah turut serta menyuarakan pentingnya pilkada damai.
"Kita juga berharap agar para kontestan mematuhi aturan kampanye termasuk tidak menggunakan fasilitas ibadah," tambahnya.
Lebih lanjut, Ismail Ruslan mengatakan jika untuk FKUB Kalbar sendiri telah membuat komitmen bersama dengan stake holder terkait untuk terus mengimbau dan mengingatkan masyarakat.
Satu diantaranya, diungkapkannya ialah dengan menyampaikan pesan damai dalam perspektif masing-masing agama dalam rekaman video pendek.
"Itu (video pendek, red) adalah ikhtiar atau kerja sama FKUB untuk selalu menyampaikan pesan kerukunan kepada masyarakat Kalbar termasuk Pilkada 7 Kabupaten di Kalbar pada tahun 2020 ini," pungkas Ismail Ruslan.
