Virus Corona Masuk Kalbar

Dosen Untan Pontianak Positif Covid-19! Rektor Prof Garuda Wiko: Kita Doakan Segera Sembuh

Ia menyatakan bahwa saat ini pihak kampus maupun Fakultas yang bersangkutan telah menerapkan standar protokol kesehatan Covid-19.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Anggita Putri
Rektor Untan, Prof Garuda Wiko saat ditemui di Ruang Kerjanya, Senin (14/9/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof Garuda Wiko menyatakan pihaknya  telah mengambil langkah sesuai protokol Covid-19 terhadap satu dosen yang dinyatakan terkonfirmasi Positif Covid-19.

Ia mengatakan, saat ini harus terus meningkatkan kewaspadaan dan tetap berhati-hati.

Selain itu pihak pimpinan Universitas juga telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Untan Pontianak.

Ia menyatakan bahwa saat ini pihak kampus maupun Fakultas yang bersangkutan telah menerapkan standar protokol kesehatan Covid-19.

Selain itu telah dilakukan langkah untuk antisipasi penyebaran kasus baru di fakultas tersebut.

Adapun langkah pertama yang dilakukan yakni melakukan disinfektan di Fakultas yang menjadi tempat dosen tersebut bertugas atau bekerja.

Satu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Covid-19, Harisson: Kontak Erat dengan Dosen Untan Wajib Swab

Kemudian melakukan tracing terhadap kegiatan yang dilakukan oleh dosen tersebut.

Jadi setiap orang yang melakukan kontak erat dengan yang bersangkutan diminta untuk segera melaporkan diri.

Sehingga bisa cepat diambil tindakan sesuai protokol kesehatan.

"Untuk aktivitas di Fakultas tersebut ditiadakan.

Jadi memang kita sekarang full belajar daring jadi tidak terganggu,"ujarnya kepada awak Media, Senin (14/9/2020).

Lalu untuk proses lainnya seperti bagian administrasi saat ini sangat dilakukan secara berhati-hati.

Sementara untuk para dosen dan staff bekerja dari rumah hingga setelah dilakukan tindakan yang dimaksudkan guna mengamankan lokasi.

Prof Garuda menyebutkan berdasarkan informasi dari Fakultas dosen yang bersangkutan sebelumnya sudah merasakan ada demam.

Kemudian dirinya memastikan dosen yang bersangkutan sudah seminggu tidak ke kampus.

“Sehingga tindakan yang dilakukan dosen tersebut dirasa sudah cukup baik.

Tetapi tetap saja kita melakukan tracing, dan sekarang kita tengah mengumpulkan sampel hasil tracing,” ujarnya.

Dikatakannya dalam rangka pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 untuk mahasiswa, sebelumnya Kemendikbud sudah memberikan kebijakan untuk melanjutkan perkuliahan daring hingga berakhir semester ganjil tahun akademik 2020-2021.

Merawat Perdamaian dan Keberagaman Lewat Muatan Lokal dan Multikultur di Masa Pandemi Covid-19

Sedangkan untuk pekerjaan administrasi dilakukan apabila diperlukan pada saat mendesak saja dan dilakukan secara bergantian.

Sehingga potensi kerumunan orang bisa diminimalisir.

"Kita bersama-sama tetap harus menegakkan protokol kesehatan dengan disiplin untuk menjaga jarak, menggunakan masker dan tidak berkumpul dalam jumlah banyak,"ujarnya.

Ia mengatakan kewaspadaan juga harus ditingkatkan agar setiap orang berhati- hati dan selalu ketat menerapkan protokol kesehatan.

“Kita tentu mendoakan agar salah satu dosen kami yang kebetulan positif Covid-19 dapat sembuh dan beliau sekarang tengah menjalani isolasi mandiri,” pungkasnya.

Dinkes Umumkan

Sebelumnya Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar mencatat terdapat tujuh kasus baru Covid-19 di Kalbar per 13 September 2020.

Dari tujuh kasus konfirmasi baru ini, satu di antara yakni satu dosen Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tanjungpura (Untan).

Kepala Diskes Kalbar dr Harisson menjelaskan rincian tujuh kasus baru yakni dua orang dari Kota Pontianak, dua orang dari Kubu Raya, dua orang dari Kota Singkawang dan satu orang dari Sambas.

Harisson meminta seluruh dosen di FEB Untan maupun civitas akademika dan karyawan Untan yang merasa kontak erat selama 14 hari terakhir dengan dosen tersebut agar melakukan swab di Rumah Sakit Untan.

“Jadi seluruh dosen dan mahasiswa atau karyawan yang merasa kontak erat dengan dosen tersebut agar dapat memeriksakan diri ke RS Untan,” ujar Kepala Diskes Kalbar dr Harisson kepada Tribun, Mingggu (13/9).

Dua ASN Pemkot Singkawang Terkonfirmasi Positif Covid-19

Ia mengatakan bahwa besok akan dilakukan disinfektan diseluruh ruangan FEB Untan oleh petugas kesehatan.

Selain itu, Kadiskes meminta masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Ia juga mengatakan agar menjauhi orang lain yang tidak menggunakan masker.

“Sekarang ini lebih baik kita menganggap setiap orang di sekeliling kita adalah orang yang sedang tertular Covid-19 atau orang dengan kasus konfirmasi Covid-19.

Maka dari itu kita harus jaga jarak dengan orang lain dan selalu memakai masker, serta sering mencuci tangan supaya tidak tertular,” jelas Harisson.

Tambahan kasus baru ini berdasarkan pemeriksaan Laboratorium RS Untan.

Total ada sampel dari 531 orang yang diperiksa, dengan hasil positif tujuh orang, sembuh dua orang, negatif 515 orang, serta running ulang tujuh orang.

Selain tambahan kasus konfirmasi, terdapat dua kasus sembuh yakni di Kabupaten Kubu Raya dua orang.

Kasus Terkendali

Dinas Kesehatan (Diskes) Kalbar menilai kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar masih dalam kategori terkendali.

Pasalnya, penyebaran kasus positif Covid-19 masih berada di angka 3 hingga 4 persen dibanding sampel yang diperiksa.

Kepala Diskes Kalbar dr Harisson menjelaskan bahwa dalam setiap 500 sampel swab, yang positif berada di kisaran 10 hingga 15 orang. Atau jika dipersentase berada di kisaran 3 sampai 4 persen.

"Hal ini berarti pertambahan kasus kita di Kalbar masih sekitar 3 sampai 4 persen berarti kasus ini masih terkendali," ujar dr Harisson kepada Tribun.

Harisson menegaskan, Pemprov Kalbar telah melakukan berbagai upaya dalam menekan angka penularan kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar.

Di antaranya berupa Pergub Nomor110 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan.

Pergub itu merupakan turunan dari Inpres Nomor 6 Tahun 2020.

"Kita sudah membuat turunan pergub dan hampir semua kabupaten kota sudah mulai membuat Perbup dan Perwa yang sudah mulai diterapkannya sanksi sosial dan dilakukannya razia," ujarnya.

Polsek Siantan Mempawah Gelar Operasi Aman Nusa II Penanganan Covid-19

Diharapkan dengan berlakunya sanksi ini dengan giat dilakukan razia masyarakat akan semakin mematuhi protokol kesehatan.

"Kita sudah menerapkan peraturan dan sudah menegakkan sanksi dan diharapkan masyarakat akan semakin patuh," ujarnya.

Harisson mengungkapkan hasil observasi Diskes Provinsi Kalbar sampai tingkat kabupaten/kota, bahwa tingkat kedisplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan masih lemah.

"Masyarakat masih belum patuh terhadap peraturan seperti pemakaian masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan cuci tangan. Jadi mereka masih belum patuh dan ini sebenarnya meningkatkan risiko penularan," katanya.

Dikatakannya masyarakat masih belum paham bagaimana sebenarnya nanti penyakit ini dapat berakibat fatal bagi diri sendiri maupun anggota keluarga yang rentan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved