Sutarmidji: Tingkat Kesembuhan Kasus Konfirmasi Covid-19 Kalbar 85 Persen di Atas Rata-rata Nasional
Tingkat kesembuhan kita hari ini masih 85 persen. Kita sudah di atas rata-rata nasional
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menghadiri rapat terbatas dengan Presiden RI bersama seluruh Gubernur Se-Indonesia secara virtual di Ruang DAR Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (1/9/2020).
Gubernur Sutarmidji menyampaikan bahwa Presiden mengarahkan agar tingkat kesembuhan setiap provinsi berada di rata-rata nasional yaitu pada 72 persen.
Sampai hari ini total kasus konfirmasi covid-19 di Kalbar mencapai 653 orang , kasus sembuh 557 orang atau 85 ,30 persen tingkat kesembuhannya dan meninggal 5 orang.
• Gubernur Sutarmidji Ingatkan Kewajiban Daerah Kirim 200 Sampel Swab Test Perminggu
“Tingkat kesembuhan kita hari ini masih 85 persen. Kita sudah di atas rata-rata nasional. Kemudian tingkat kematian di nasional 4,32 persen dan di Kalbar 0,9 persen . Jadi kita masih di atas rata-rata,” ujar Sutarmidji.
Ia mengatakan yang perlu di perhatikan dan diwaspadai apabila ada keterjangkitan dari luar Kalbar yang kandungan virusnya sampai 15 juta copies.
“Maka cenderung penanganannya lebih lama dan berat . Dia akan lebih mudah menularkan, tapi kalau transmisi lokal rata-rata virusnya 150 sampai 300 copies virus. Sehingga lebih cepat sembuhnya,” ujar Sutarmidji.
Ia mengatakan kepada kepala daerah jangan terkecoh dan mengatakan kalau 10 hari pasien sudah sembuh.
• Kadiskes Kalbar Sebut Laboratorium Untan Upgrade Kemampuan Pemeriksaan Menjadi 500 Sampel per Hari
Kecuali itu kasus transimi lokal. Tapi kalau virus dari luar berdasarkan pengalaman bahwa penyembuhan pasien dari luar sampai 24 hari.
Ia mengatakan untuk mengupayakan kembali lagi pada 3 minggu yang lalu bahwa Kalbar pernah nol kasus dengan angka tingkat kesembuhan mencapai 98 persen .
Ia mengatakan keseriusan bupati walikota bisa terlihat ketika mau mengupayakan bagaiamana cara mendapatkan bantuan Alat PCR dari kementrian .
Dikatakannya dalam rapat bersama Presiden beberapa gubernur mengusulkan bantuan Alat Pcr untuk daerah.
“Sekarang ini malah tidak ada yang menggusulkan . Mau ada atau tidak dibiarkan saja kecuali Sintang sudah beli Mobile PCR dan kita bantu 2 Miliar dari APBD Provinsi tapi yang lain tidak ada niat untuk itu . Mungkin supaya tidak repot ,” ungkapnya.
Ia mengatakan dalam menangani Covid-19 tidak bisa tidak repot , bahkan dirinya sampai larut malam masih berkomunikasi dengan Kadiskes Kalbar, Harisson.
“Saya dengan Pak Harisson sampai pukul 01.00 kadang masih telponan untuk tanyakan keadaan pasien. Kita harus seperti itu jangan kalau udah kejadian di lingkungannya baru ribut tapi sebelumnya tenang saja ,” pungkas Harisson.