Kreatif, Pemuda Singkawang Sulap Sepeda Jadul jadi Sepeda 'Minion' Kekinian
Sementara aksesoris yang lain dipadukan dengan aksesoris sepeda modern, seperti jari-jari, ban, tromol, gear dan lain sebagainya.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tren bersepeda menjadi pilihan masyarakat untuk menghilangkan kebosanan ditengah adanya pandemi covid-19.
Tren bersepeda di Kota Pontianak semakin meningkat bahkan menjadi gaya hidup yang ramai dilakukan masyarakat.
Selain itu tren bersepeda ini juga mendatangkan keuntungan bagi para penyewa sepeda yang juga ramai dicari masyarakat yang ingin bersepeds tapi tidak mempunyai sepeda.
Warga yang ingin tetap bugar dan menjaga imunitas tubuh, memilih cara berolahraga sepeda.
Tak heran jika banyak sepeda jenis-jenis baru yang dijual di pasaran bermunculan.
• Canangkan Jumat Bersepeda, Polisi Malaysia Menerima Penghargaan dari Wali Kota Pontianak
Satu diantaranya seperti tren sepeda lipat, dari harga yang cukup murah hingga yang paling mahal seperti brompton.
Namun tidak hanya model sepeda lipat saja yang banyak digandrungi ,sepeda zaman dulu alias jadul saat ini jugs mulai banyak digandrungi lagi seperti salah satunya sepeda jadul merk phoenix.
Sepeda merek phoenix yang banyak dicari adalah jenis sepeda mini dengan satu batang utama. Atau yang tren dikenal dengan nama sepeda 'Minion'.
Bentuk sepeda minion ini tergolong unik dan khas dilihat dari batang sepedanya. Nama minion sendiri merupakan sebutan untuk para pencinta sepeda mini di Indonesia.
Melihat peluang sepeda minion yang semakin digandrungi, membuat seorang pemuda di Kota Singkawang, Bang Sam (27 tahun) memulai usaha jual beli bahan untuk perakitan sepeda tersebut.
Nah biasanya, sepeda mini merk phoenix yang asli hanya akan digunakan frame atau batangnya saja.
Sementara aksesoris yang lain dipadukan dengan aksesoris sepeda modern, seperti jari-jari, ban, tromol, gear dan lain sebagainya.
Karena phoenix dengan batang satu merupakan jenis sepeda keluaran lama, Bang Sam harus berusaha mencari sepeda-sepeda bekas yang masih layak.
"Untuk mencarinya pun lumayan sulit. Karena saya harus ke daerah perkampungan, sampai ke tempat-tempat pengepul besi tua," ujarnya saat dihubungi Tribun Pontianak, Jumat (28/8/2020).
Dikatakannya sulitnya mencari batang minion membuat harganya cukup tinggi. Hanya untuk frame saja bisa dibandrol sampai ratusan ribu rupiah. Sementara untuk yang sudah jadi dan dimodifikasi, harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
• Hary Tanoesoedibjo Tunjuk Apo Pimpin Partai Perindo di Kapuas Hulu
"Jadi memang harus rajin mencari, beli sepeda bekas di kampung atau di barang-barang rongsokan," ungkapnya.