PUASA ASYURA - 8 Takhayul dan Kesalahpahaman Tentang Hari Ashura! Jauhkan Diri Anda dari Kebohongan
Namun, ada beberapa kesalahpahaman tentang hari Asyura yang berhasil masuk ke dalam pikiran sebagian Muslim.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
"Ini adalah hari ketika Musa menang atas Firaun,"
Atas hal itu, Nabi ( SAW ) berkata kepada para sahabatnya (RA):
"Kamu (Muslim) memiliki lebih banyak hak untuk merayakan kemenangan Musa daripada yang mereka miliki, jadi amati puasa pada hari ini." (Sahih Bukhari: 4680)
Ketika para sahabat yang berbeda (RA) mengatakan kepada Nabi (SAW) bahwa puasa pada hari Asyura dimuliakan di antara orang Yahudi dan Kristen, maka Nabi (SAW) mendorong mereka dengan mengatakan:
"Jika saya hidup sampai tahun depan, saya akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharram) juga." (Ibn Majah: 1736)
Sayangnya, Nabi (SAW) tidak bisa hidup sampai tahun depan. Oleh karena itu, umat Islam menganggap tanggal 9 dan 10 Muharram sebagai hari penting dalam kalender Islam dan menjalankan puasa pada hari-hari ini. [Sahih Muslim: 1134 (a)]
Dalam terang Hadis, lebih dianjurkan tetapi tidak wajib bahwa puasa 10 Muharram harus dilampirkan dengan puasa lain sebaiknya pada 9 Muharram karena Nabi Muhammad (SAW) ingin membedakan cara berpuasa Islam dari orang Yahudi.
Karena mereka hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Namun, sebagian besar ulama setuju bahwa puasa Asyura harus dilaksanakan dengan puasa pada tanggal 9 atau 11 Muharram.
Sebelumnya, wajib berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Namun kemudian, puasa dijadikan wajib di bulan Ramadhan saja dan puasa pada tanggal 10 Muharram dijadikan opsional. Sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah (RA) bahwa Nabi (SAW) bersabda:
“Siapapun yang ingin berpuasa (pada hari 'Asyura') boleh melakukannya; dan siapa pun yang ingin meninggalkannya dapat melakukannya. " (Sahih Bukhari: 1592)
Namun, Nabi (SAW) biasa berpuasa pada hari Asyura bahkan setelah puasa di bulan Ramadhan diwajibkan.
Ketika Ibn Abbas (RA) ditanya tentang menjalankan puasa di hari Asyura, lalu dia berkata:
"Saya tidak tahu Rasulullah ( SAW ) memilih puasa setiap hari dan menganggapnya lebih baik dari yang lain, kecuali hari ini (hari Asyura) dan bulan ini, yang berarti bulan Ramadhan." [Sahih Muslim: 1132 (a)]
Jadi puasa pada hari 'Asyura' adalah sunnah yang ditegaskan Nabi saw dan membuat seseorang berhak mendapatkan pahala yang besar dari Allah.
Menurut Hadits Sahih, salah satu dari sekian nikmat Allah bagi orang yang menjalankan puasa di 'Hari Asyura' bahwa dosa-dosanya setahun yang lalu akan diampuni.