Dishangpang Hortikan Sanggau Terima 52 Unit Hand Traktor, Kubin: Kapasitas Bisa 1,3 Hektare per Hari
Semuanya untuk kelompok tani. Intinya nanti kita mengikuti dari Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) yang sudah diusulkan sebelumnya.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU- Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau, Kubin menyampaikan bahwa pihaknya menerima 52 Unit Hand Traktor dan empat Unit Mesin Perontok Padi dari Pemerintah Pusat.
"Semuanya untuk kelompok tani. Intinya nanti kita mengikuti dari Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) yang sudah diusulkan sebelumnya. Nanti kita tinggal distribusikan, intinya semuanya dari APBN. Datangnya Minggu lalu, bertahap,"katanya, Kamis (27/8/2020).
Kubin menjelaska bahwa salah satu kriteria kelompok tani penerima bantuan hand traktor maupun mesin perontok padi adalah kelompok tani yang aktif.
"Sekitar 80 persen kelompok tani kita aktif, itu salah satunya di CPCL. CPCL itu datangnya dari teman-teman penyuluh, mereka yang seleksi. Kami disini dapat data dan kami kirim ke pusat,"jelasnya.
Alat tersebut, lanjut Kubin akan didistribusikan dalam waktu dekat.
• Kelompok Tani Harap Kerjasama dengan Pemegang Izin Usaha Dapat Meningkatkan Perekonomian
"Target kita dalam minggu depan selesai sosialisasi dan peralatan pertanian ini segera dikirim,"kata Kubin.
Dengan dukungan alat tersebut, Kepada kelompok tani diharapkan dapat meningkatkan produktifitas hasil pertanian di Kabupaten Sanggau.
"Harapannya seperti itu. Dari semula yang mengolah dengan cara manual, harapannya dengan alat itukan membantu kita. Kapasitas alat itu bisa 1,3 hektare per hari. Kalau tenaga manusia inikan bisa sampai 16 orang, kalau pakai mesin satu saja dan operatornya dua," ujar Kubin.
Kendati begitu, Kubin mengaku ada kendala karena tidak semua kelompok tani yang mempunyai keahlian dalam mengoperasikan hand traktor.
"Sehingga kami perlu waktu dan jadwal serta orang yang ahli untuk melatih mereka. Orang ahlinya itu ada di kelompok tani yang sudah menerima hand traktor sebelumnya atau dengan petugas kami. Karena mereka jumlahnya terbatas tentu waktu untuk melatih mereka juga terbatas, Tapi kami tetap akan jalan terus," jelas Kubin.
Kami, lanjutnya, mau alat ini benar-benar fungsional nantinya. Dari kapasitas 1.3 hektare peralat perhari olah mudah-mudahan bisa tercapai.