Virus Corona Masuk Kalbar

Umumkan Tambahan Terbaru 33 Kasus Covid-19 di Kalbar, Sutarmidji Warning Tim Gugus Ketapang

Midji mengatakan 23 di antaranya yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 merupakan pengunjung satu pusat perbelanjaan di Ketapang.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO
Ilustrasi. Umumkan tambahan kasus Covid-19 di Kalbar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengumumkan penambahan terbaru sebanyak 33 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalbar melalui postingan di akun media sosial, pada Minggu (23/8/2020).

Dari 33 kasus tersebut Sutarmidji mengatakan yang terbanyak merupakan hasil razia pengunjung satu pusat perbelanjaan modern yang ada di Ketapang Kalbar.

“Selamat berolahraga pagi.

 Jangan bosan dengan info Covid-19

Hari ini kembali ada 33 positif Covid-19,” tulis Midji di akun Facebooknya. 

Midji mengatakan 23 di antaranya yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 merupakan pengunjung satu pusat perbelanjaan di Ketapang.

Berikut Penjelasan Kadiskes Kalbar Terkait Penambahan 33 Kasus Konfirmasi Covid-19 Terbaru

Dengan kasus tersebut Midji mengingatkan, ini menjadi lampu merah bagi tim gugus Tugas Covid-19 Ketapang.

Ia juga khawatir masyarakat juga sudah banyak yang terjangkit.

Midji pun menyarankan untuk dilakukan sterilisasi terhadap pusat perbelanjaan tersebut.

“Kalau perlu tutup dulu 1 minggu,” tulis Midji.

Ia juga menginformasikan selain kasus terbaru, juga ada kasus kesembuhan sebanyak 19 orang.  

Pihaknya akan menggencarkan razia yang tidak pakai masker.

Mulai senin daerah wajib kirim swab 200 per minggu.

Sutarmidji Umumkan 33 Kasus Konfirmasi Covid-19, Penumpang Pesawat, Pejabat dan Guru di Kalbar

Penumpang Pesawat Terkonfirmasi

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan terdapat 6 orang penumpang pesawat dengan kode penerbangan LD 6220 telah dinyatakan positif Covid-19.

Hal itu dikatakannya berdasarkan dari hasil pemeriksaan Swab test PCR Laboratorium RS Untan, Jumat (21/8/2020).

"Untuk kasus konfirmasi pada tanggal 21 agustus 2020 ini terdapat, 6 orang penumpang pesawat dengan nomor penerbangan LD 6220 dari Jakarta ke Pontianak," ujar Harisson kepada wartawan saat jumpa pers di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (22/8/2020).

Sebelumnya, Harisson mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan uji Swab Test kepada penumpang pesawat kode penerbangan LD 6220 Jakarta - Pontianak setiba di Bandara Internasional Supadio, Kubu Raya, Kalbar, Sabtu (15/8/ 2020) lalu.

"30 orang ini kita ambil secara acak dan ternyata setelah periksa ke Laboratorium untan, 6 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19,"

"Jadi sekitar 20 persen dari sampel kami, penumpang LD 6220 tujuan Jakarta Pontianak menderita atau terkonfirmasi kasus Covid-19," ungkap Harisson.

Data Dinkes Kalbar - Total 21 Guru dan 24 Siswa di Kalbar Terkonfirmasi Covid-19

Dari 6 orang positif covid-19 itu, Harisson menyebutkan 3 orang di antaranya dari Kota Pontianak, 2 orang dari Jakarta dan 1 orang dari Surabaya.

"Dari enam orang itu memang asimtomatik  atau tanpa gejala (OTG)," lanjut Harisson.

Harisson mengatakan memang dari enam orang penumpang pesawat itu ketika dilakukan pemeriksaan di bandara Supadio telah membawa syarat resmi yakni surat hasil rapid test non reaktif dari asal daerah mereka terbang.

Namun ketika dilakukan swab test, dari enam penumpang itu dinyatakan positif Covid-19.

Tentu dikatakannya bahwa virus Covid-19 yang berasal dari luar Kalbar lebih membahayakan daripada virus yang ada di Kalbar.

Hal itu dinilainya dari jumlah orang yang meninggal karena konfirmasi Covid-19.

Tokoh Masyarakat Paguyuban Jawa Apresiasi Kapolres Kubu Raya Libatkan Lintas Etnis Tangani Covid-19

"Penerbangan dari luar Kalbar ini yang memang kasus konfirmasi membahayakan  masyarakat Kalbar, karena strain virus di jawa itu sebenarnya lebih ganas dari pada strain di Kalbar," bebernya.

"Kalau kita lihat angka di Jawa yang meninggal itu lebih tinggi daripada di Kalbar," katanya.

Oleh karena itu, menurutnya akan sangat membahayakan bagi masyarakat Kalbar apabila para penumpang dari luar Kalbar yang mendarat di Bandara Supadio ataupun di berbagai pelabuhan lainnya.

Jika menderita penyakit virus corona.

"Untuk itu, Dinas Perhubungan telah menyetop penerbangan LD 6220 untuk sementara waktu," pungkas Harisson.

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved