Mitos atau Fakta? Sering Menahan Pipis Bisa Terkena Batu Ginjal
Tribun merangkum tulisan dari dr Chelwy Joycestio Vrixander dan Eric Herrianto Dwiputra SKed terkait mitos dan fakta seputar batu ginjal
Penulis: Jovanka Mayank Candri | Editor: Jovanka Mayank Candri
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID merangkum tulisan dari dua dokter Kalbar yakni dr Chelwy Joycestio Vrixander dan Eric Herrianto Dwiputra SKed terkait mitos dan fakta seputar batu ginjal
Sebelum kita bahas lebih dalam mengenai batu ginjal, ada baiknya nih kita bahas sedikit dulu sebenarnya apa sih batu ginjal itu.
Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan salah satu penyakit ginjal, dimana ditemukannya batu yang mengandung komponen kristal dan matriks organik yang merupakan penyebab terbanyak kelainan saluran kemih.
Batu ini nih yang ternyata akan menyebabkan sumbatan pada saluran kemih (contohnya di ginjal), dan pada akhirnya menimbulkan masalah dong.
Bayangkan saja urine yang harusnya kita keluarkan, malah tersumbat salurannya oleh batu. Bahaya dong ya sobat!
Lalu kok bisa sih tiba-tiba ada batu di dalam ginjal?
Penyebab terbentuknya batu ternyata karena adanya mineral atau garam pembentuk batu di dalam urin. Nah mineral maupun garam ini mulai mengalami kristalisasi ketika konsentrasinya sudah terlalu tinggi untuk dilarutkan dalam cairan.
Namun, ternyata di dalam urin juga ada substansi yang mencegah terbentuknya batu loh sobat, seperti sitrat, fosfat, dan magnesium.
Nah, bila substansi ini sedikit atau menurun, tentu saja kemampuan pembentukan batu akan lebih tinggi. Sesungguhnya ada beberapa teori mengenai pembentukan batu ini, seperti plak Randall, stasis, bakteri, dan lain-lain.
Jenis batu yang terbentuk juga ada banyak, yaitu batu kalsium, asam urat, struvit, dan sistin, namun yang paling sering ditemukan adalah batu kalsium. Batu ini memiliki penyebabnya masing-masing loh Tribuners.
Lalu, orang seperti apa aja yang memiliki risiko untuk terkena batu ginjal?
Kita simak bersama ya faktor risiko seseorang mengalami batu ginjal, yaitu:
1. Jenis kelamin dan usia
Ternyata, laki-laki lebih cenderung terkena batu ginjal loh dari pada wanita. Namun, hal ini belum diketahui sebabnya secara pasti.
Di Amerika Serikat, batu saluran kemih juga lebih banyak ditemukan pada pria dibanding wanita dengan rasio 3:1.
Selain itu, usia juga mempengaruhi risiko seseorang terkena penyakit batu ginjal loh sob, terutama pada mereka yang berusia 35-45 tahun.
Meskipun begitu, batu ginjal juga dapat terjadi pada anak-anak dan orang dengan usia yang lebih tua.
2. Riwayat batu ginjal pada keluarga
Ternyata penyakit batu ginjal memiliki komponen genetik yang mempengaruhinya loh Tribuners.
Para peneliti sudah menemukan beberapa mutasi genetik yang mana mempengaruhi bagaimana ginjal mengolah substansi pembentuk batu serta substansi penghambat pembentukan batu saluran kemih.
Bagi individu yang memiliki riwayat batu saluran kemih tentu saja harus lebih waspada ya sobat.
3. Kadar asam urat yang tinggi
Tadi sudah dibahas kan Tribuner bahwa ada 1 jenis batu ginjal asam urat. Penyusunnya tidak lain adalah asam urat.
Pada orang dengan kadar asam urat yang tinggi tentu saja berisiko untuk terjadi pembentukan batu di ginjal juga.
4. Diet
Faktor diet yang berhubungan dengan peningkatan risiko batu ginjal termasuk protein hewani, oksalat, sodium (garam), sukrosa, dan fruktosa.
Sedangkan faktor diet yang berhubungan dengan penurunan risiko adalah kalsium, potassium, dan phytate.
Namun, tetap harus diperhatikan bahwa konsumsi suplemen kalsium dapat menyebabkan konsentrasi kalsium yang terlalu tinggi yang juga dapat menyebabkan pembentukan batu.
5. Kurangnya konsumsi air
Kurangnya konsumsi air ternyata meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal loh Tribuners.
Semakin sedikit konsumsi air, semakin sedikit pula pembentukan urin. Ketika produksi urin
Selain itu konsumsi minuman manis bersoda juga dapat meningkatkan risiko pembentukan batu.
Lalu gejalanya seperti apa ya? Saya sering sakit di pinggang nih, artinya saya kena batu ginjal dong?
Penderita batu ginjal memiliki keluhan yang bervariasi, dan bisa saja tidak bergejala.
Penderita batu ginjal khasnya mengalami keluhan rasa nyeri pada perut, panggul, maupun punggung yang hilang timbul namun tidak hilang dengan perubahan posisi. Nyeri dapat bersifat ringan ataupun berat.
Nyeri dapat menetap dan terasa sangat hebat. Selain itu, dapat muncul juga gejala seperti mual dan muntah.
Demam jarang dijumpai pada penderita. Terkadang dapat juga muncul adanya darah pada urin (atau urin berwarna seperti teh), yang bisa saja tanpa disertai rasa nyeri.
Ini baru gejala loh ya sobat, dan tidak menentukan diagnosis pastinya, karena banyak penyakit lain yang memiliki gejala yang sama seperti nyeri otot, dan lain-lain.
Nah dengan begitu cara mengetahui bila seseorang terkena batu ginjal tentu saja adalah mengevaluasi keluhan yang dialami penderita.
Kemudian dokter, setelah pemeriksaan fisik, akan menyarankan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan radiologi (seperti USG, roentgen, dan lain-lain), dan laboratorium (terutama urin) untuk menentukan diagnosis batu ginjal maupun melihat lokasi batunya.
Cara menyembuhkan batu ginjal gimana?
Nah kita perlu fokus tidak hanya di batu ginjalnya dulu sobat, tetapi yang pertama adalah rasa nyeri yang ditimbulkan.
Seringkali pasien datang dengan keluhan nyeri hebat, dan oleh karena itu pertama yang dapat diberikan tentu saja analgesik (anti nyeri).
Selain itu, untuk batunya, pilihan tatalaksananya adalah kemolisis (penguraian dengan bahan kimia) atau operasi pengangkatan batu itu sendiri.
Namun keputusan untuk melakukan operasi dipengaruhi oleh ukuran batu, ada atau tidaknya obstruksi, komorbid, dan faktor-faktor lain.
Tentu saja semua itu dilakukan oleh dokter selaku pihak yang berkompetensi ya sob.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati” – sama seperti penyakit lainnya, bahwa ternyata penyakit batu ginjal juga dapat dicegah loh sobat, terutama mengenai kebiasaan dalam diet sehari-hari nih.
Mengenai caranya yuk simak di tips-tips berikut ini:
1. Banyak minum air, terutama di malam hari
Ternyata, telah dibuktikan bahwa minum air lebih banyak, terutama di malam hari akan menurunkan substansi pembentuk batu dan meningkatkan jumlah urin kita (sebagai pelarut).
Jadi, minumlah yang banyak ya sobat (namun tidak berlebihan tentunya).
2. Membatasi konsumsi natrium/garam
Diet rendah natrium terbukti dapat mengurangi pengeluaran natrium sekaligus kalsium. Karena natrium dan kalsium ini substansi pembentuk batu, maka dengan penurunan konsentrasinya di urin dapat sekaligus mengurangi risiko terbentuknya batu.
3. Hindari minuman soda
Janganlah minum minuman soda lebih dari 1 liter perminggu, apalagi yang sudah pernah terkena batu ginjal.
Mengapa begitu? Karena ditemukan bahwa tingkat kekambuhan pada orang yang minum minuman soda 15% lebih tinggi dibanding yang tidak minum minuman soda.
4. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi protein hewani
Konsumsi protein (terutama hewani) yang terlalu tinggi ternyata dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal karena konsumsi protein yang tinggi dapat menimbulkan produksi asam urat yang merupakan salah satu bahan pembentuk batu.
Selain itu juga meningkatkan pengeluaran kalsium, menurunkan sitrat, dan pH air seni. Konsumsi yang disarankan adalah 1 g/kg berat badan/hari.
Fakta VS Mitos
1. Menahan kencing bisa terkena batu ginjal! Fakta
Batu dapat terbentuk karena urin mengandung substansi yang dapat mengalami kristalisasi.
Semakin lama urin ditahan tentu saja lebih memberi waktu untuk proses tersebut. Selain itu, menahan kencing terlalu sering dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, yang pada akhirnya juga bisa dapat menyebabkan batu ginjal.
2. Makan jengkol bisa kena batu ginjal! Fakta
Biji jengkol dapat dikonsumsi dengan mentah, dibakar atau digoreng. Enak semuanya, namun harus hati-hati nih sobat.
Ternyata, jengkol itu mengandung bahan bernama asam jengkolat yang bersifat beracun untuk ginjal, serta sulit larut dalam air sehingga mudah mengalami kristalisasi menjadi batu ginjal dan pada akhirnya menyumbat saluran kemih dan merusak ginjal.
Nah dengan begitu, untuk penggemar jengkol harus lebih berhati-hati ya Tribuners!
3. Batu ginjal wajib operasi Mitos
Nah, ternyata batu ginjal itu sebenarnya bisa keluar sendiri loh jika ukurannya kecil dan kita rutin minum air!
Namun, jika ukurannya sudah terlalu besar dan tidak muat lagi melewati saluran kemih, maka terkadang perlu intervensi seperti penggunaan obat-obatan maupun menjalani prosedur operasi.
4. Konsumsi suplemen Vitamin C dapat menyebabkan batu ginjal → Fakta
Seperti yang sudah disebutkan tadi nih Tribuners, salah satu yang menyebabkan pembentukan batu adalah oksalat.
Nah, pada beberapa individu, dari vitamin C yang dikonsumsi, sebagiannya dapat dikonversi menjadi oksalat dan dibuang melalui urin, sehingga dapat terbentuk batu di saluran urin.
Oleh karena itu, terutama pada pria dan orang-orang dengan riwayat batu saluran kemih di keluarga, tidak disarankan untuk mengkonsumsi suplemen vitamin C melebihi dosis yang direkomendasi (45 mg/hari).
5. Minum boba bisa menyebabkan batu ginjal → Mitos
Ternyata, sampai saat ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa minuman boba dapat menyebabkan batu ginjal.
Namun, kandungan gula yang tinggi dalam minuman boba pada umumnya dapat menyebabkan penyakit lain jika dikonsumsi berlebihan seperti kencing manis, obesitas, dan sebagainya.
Dengan berakhirnya artikel ini sekarang sobat sudah lebih mengerti kan mengenai batu ginjal ini. Ternyata kembali lagi ya Tribuners, bahwa penyakit ini bukan penyakit yang tidak dapat dicegah, oleh karena itu diet penting dikontrol ya sobat.
Semoga artikel ini berguna dalam menambah wawasan serta membantu menjaga kesehatan sobat sekalian. Terimakasih. (*)