Human Interest Story
Suka Duka dr Harisson Selama Tangani Covid-19 di Kalbar, Sedih Kalau Pasien Positif Tolak Diisolasi
Ia menceritakan di masa Covid-19 dari awal bahkan sampai sekarang jam kerjanyapun menjadi ikut berubah demi untuk menangani virus Covid-19.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
Lalu beberapa kabupaten juga sudah ada alat PCR seperti Sintang bahkan akan menyusul daerah lainnya ,” jelasnya.
Ia mengatakan menyangkut masyarakat tadinya selalu diingatkan agar tidak kawatir dan harus waspada tapi kini mereka tidak terlalu khawatir, tapi sebaliknya hilangnya kekhawatiran mereka membuat mereka lengah yang bisa menjadi masalah juga.
“Sekarang Pemda harus mengingat terus.
Bila perlu akan disiapkan peraturan kepala daerah tentang sanksi kepada siapapun yang tidak menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Ia mengatakan duka lain yang ia rasakan dalam menangani covid-19 adalah ketika ada pasien yang sudah dinyatakan kasus konfirmasi tapi menolakbahkan menyangkal bahwa dirinya positif covid-19 .
• BREAKING NEWS - Kasus Positif Covid-19 Bertambah Lima, Satu Berstatus PNS dan Tiga Orang Pelajar
Hal itulah yang membuat petugas kesehatan menjadi terkecoh karena pasien tidak mengakui pernah kemana saja dan kontak dengan siapa saja, hingga akhirnya menularkan kepada tenaga kesehatan keluarga dan masyarakat.
“Suka duka lainnya saat saya ikut mengejar orang yang kabur padahal sudah dinyatakan positif Covid-19.
Tapi saya sangat terbantu dengan kerjasama TNI Polri dan adanya media seperti kasus satu pasien dari Jombang yang lari,” jelasnya.
Selain itu duka lainnya saat harus menyiapkan ruang isolasi.
Namun kini sudah punya Rumah Isolasi Pemerintah di Upelkes dan Rusunawa khusus di Kota Pontianak.
“Jadi memang awalnya masyarakat menolak takut menularkan kepada orang lain ketika kita inging mengisolasi pasien di ruang yang dekat dengan tempat mereka.
Tapi karena sudah melakukan pendekatan dari TNI Polri dan Diskes.
Kini masyarakat sudah bisa menerima,” jelasnya.
Ia mengaku senangnya adalah ketika bisa kerjasama bahu-membahu dengan instansi lain secara pentahelik dalam memerangi covid-19.
“Dukanya kalau ada masyarakat yang menolak diisolasi ketika sudah dinyatakan positif itu sedih jak kok bisa menolak karena itu membayakan orang lain,” ujarnya.