Jokowi Umumkan Jadwal Pencairan Rp 600 Ribu Per Bulan, Karyawan Gaji Bawah Rp 5 Juta Cek Nama Disini
Bantuan corona atau bantuan langsung tunai akan diberikan kepada karyawan swasta yang memiliki gaji atau penghasilan di bawah Rp 5 juta.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Presiden Joko Widodo mengumumkan jadwal pencairan bantuan langsung tunai senilai Rp 600 per bulan.
Pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dikenal dengan sebutan bantuan corona atau subsidi gaji.
Bantuan corona atau bantuan langsung tunai akan diberikan kepada karyawan swasta yang memiliki gaji atau penghasilan di bawah Rp 5 juta.
Untuk mendapatkan bantuan corona, karyawan swasta dengan gaji di bawah Rp 5 juta harus terdaftar sebagai peserta BPJamsostek.
Kepesertaan BPJamsostek biasanya diurus oleh perusahaan swasta masing-masing agar karywannya memiliki tunjangan hari tua dan fasilitas lainnya.
Syarat lainnya peserta yang menerima bantuan langsung tunai atau bantuan corona harus memiliki nomor rekening bank.
Untuk penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan corona harus didukung peran aktif HRD atau SDM perusahaan swasta.
HRD atau SDM agar menyetorkan nomor rekening karyawan tempatnya bekerja kepada BPJamsostek.
Yang bikin penasaran setelah nomor rekening disetor di BPJamsostek kapan bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan corona cair?
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Erick Tohir selaku Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah kasih bocoran.
Bocoran bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan corona akan cair kapan.
"Insya Allah dalam seminggu, dua minggu ini, ini sudah akan keluar," kata Jokowi saat mengunjungi Posko Penanganan Covid-19 Jawa Barat di Kodam III/Siliwangi, Bandung, Selasa (11/8/2020) lalu.
Demikian juga Erick Thohir kasih bocoran kapan tepatnya bantuan langsung tunaui (BLT) akan cair.
“Insya Allah di akhir bulan ini juga seperti untuk usaha mikro, subsidi gaji ini bisa langsung jalan, yaitu Rp 600.000 untuk 4 bulan,” ujar Erick dalam webinar, Rabu (12/8/2020).
Erick mengatakan, program ini akan diberikan untuk 15,7 juta pekerja atau buruh berpenghasilan di bawah Rp 5 juta.