Mulai Timbulkan Masalah, Camat Minta Lurah dan LPM Belajar Kelola Sampah Organik Jadi Pupuk Kompos
Oleh karena itu pihaknya membawa sejumlah lurah dan LPM untuk bertemu dengan Bruder Petrus Van Hoof, untuk melihat dan belajar langsung cara mengolah
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Camat Sintang, Siti Musrikah mengungkapkan sampah di Kecamatan Sintang saat ini sudah menjadi persoalan yang cukup serius. Hal itu disebabkan jumlah TPS yang minim, sementara jumlah sampah perharinya terus bertambah.
"Sampah di Kecamatan Sintang mulai menimbulkan masalah yang serius yang disebabkan oleh jumla TPS yang sedikit, jumlah produksi sampah yang setiap hari terus bertambah," kata Siti Musrikah, Selasa (11/8/2020).
Oleh karena itu pihaknya membawa sejumlah lurah dan LPM untuk bertemu dengan Bruder Petrus Van Hoof, untuk melihat dan belajar langsung cara mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.
"Beliau ini kami ketahui memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mengubah sampah menjadi kompos, sehingga kami bawa para lurah dan LPM yang ada untuk menambah wawasan ke sini," ungkapnya.
• Lurah dan LPM se-Kecamatan Sintang Belajar Olah Sampah Organik Jadi Pupuk Kompos
Menurut Siti, saat ini di kelurahan ada dana alokasi umum. Sehingga Siti berharap, kelurahan bisa memanfaatkan dana tambahan DAU ini untuk mengolah sampah secara mandiri.
"Yang pada akhirnya justru ada pemberdayaan ekonomi kalau sampah rumah tangga diolah menjadi kompos menghasilkan uang, menciptakan lapangan pekerjaan, dan kota kita akan mampu mengurangi persoalan sampah," jelasnya.
Siti menyebut, hal utama yang dilakukan adalah warga Sintang sudah harus memilah sampah sebelum membuangnya ke tempat pembuangan sampah. Sampah plastik, kertas dan rumah tangga atau organik dipilah dengan baik.
" Saya sudah pesan, kalau lurah dan LPM ingin belajar secara lebih mendalam, silakan datang ke Bruder," harapnya. (*)