Permohonan Maaf Gubernur Sutarmidji Tunda Sekolah Tatap Muka Kalbar
Mengingat ada ada 6 kasus konfirmasi, dirinya memohon maaf untuk menunda dulu sekolah tatap muka sampai dipastikan tak ada guru dan murid yang positif
Penulis: Anggita Putri | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Tambahan 13 Kasus
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan bahwa hari ini ada penambahan 13 kasus konfirmasi Covid-19 baru dan 6 kasus dinyatakan sembuh.
Ia menyampaikan bahwa berdasarkan Hasil Pemeriksaan Laboratium Untan pada 8 Agustus 2020 terhadap 250 sampel terdapat 13 sampel yang dinyatakan positif Covid-19.
Kasus Konfirmasi Baru 13 orang tersebut tersebar di Kota Pontianak 4 orang , Kabupaten Ketapang 7 orang, Kabupaten Bengkayang 2 orang . Namun ada 6 kasus yang telah didinyatakan sembuh.
Dari 250 sampel yang diperiksa yang diumumkan pada 8 Agustus 2020, ada 217 sampel hasilnya Negatif dan ada sampel yang harus di Running Ulang sebanyak 2 orang, serta yang Invalid 12 orang , 13 kasus konfirmasi dan 6 sembuh.
Ia menyampaikan dari tambahan 13 kasus konfirmasi baru terdiri dari masyarakat biasa guru dan siswa di Kalbar yang suspek berdasarkan hasil tracing.
“Kalau kita lihat sekarang kecendrungannya kasus konfirmasi ada di guru dan siswa, kenapa timbul di guru dan siswa karena kita melakukan pemeriksaan swab kepada populasi guru dan siswa kelas XII SMA dan SMP dan juga para guru di ibu kota dan kabupaten,” ujarnya kepada awak media, Minggu (9/8/2020).
• PP PMKRI Dorong Transformasi Digital untuk Penguatan Ekonomi Nasional Melalui Webinar Nasional
Jadi kelihatan di guru dan siswa padahal Diskes melakukan pemeriksaannya hanya pada kelompok populasi guru dan siswa tidak pada kelompok masyarakat lain .
“Jadi jangan menstigma kasus ini banyak di guru dan siswa, karena tidak demikian. Akan tetapi karena memang yang kami lakukan adalah tracingnya atau pengambilan swabnya hanya untuk guru dan siswa dalam rangka persiapan tatap muka,” jelasnya.
Ia mengatakan hasil dari tracing pada masyarakat juga ditemukan 1 kasus dari
Surabaya tapi tidak satu pesawat dengan Pasien dari Jombang yang sempat kabur beberapa waktu lalu yang kini masih dirawat di Rusunawa Pontianak.
“Ini kasus lain dari Surabaya yang diterbangkan ke Pontianak.
Lalu pasien menderita sakit disini dan di swab di RS Bengkayang ternyata hasilnya yakni kasus konfirmasi,” ujarnya.
Dikatakannya memang perlu ada perhatian terhadap warga yang baru datang dari Surabaya dengan menggunakan pesawat ternyata setelah dipelajari ada beberapa yang menjadi kasus konfirmasi yang datang dari Surabanya ke Pontianak.
“Jadi mang yang namanya kasus konfirmasi covid-19.
Walau pun daerah sudah hijau pasti masih ada virus disitu. Karena kadang kita untuk melakukan tracing masih sangat terbatas ,” ujarnya.