Gubernur Sutarmidji Izinkan Dua Sekolah di Pontianak Gelar Tatap Muka

Bisa saja nanti pelajaran yang diberikan adalah pelajaran yang akan di UN kan atau bisa juga pelajaran seperti biasa tapi waktunya hanya 20 menit

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ANESH VIDUKA
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. 

“Bupati Sintang kemarin bilang ke saya cuma ambil satu sekolah dulu . Lalu Pak Panji bilang di daerah pedalamanan dulu karena mereka tidak berinteraksi dengan orang luar dan itu benar juga,” ujarnya.

Namun dikatakannya dasar yang baik adalah dilakukan rapid test kepada siswa tapi intinya adalah guru harus betul-betul melaksanakan protokol Covid-19.

“Misalnya kalau guru baru pulang dari daerah pandemi seperti Jawa, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya harus hati-hati. Jangan dulu masuk periksa dulu, begitu juga muridnya yang sudah bepergian ikut orangtua keluar Kalbar harus lakukan rapid test dulu,” ujarnya.

Ia menambahkan sejauh ini persiapan terus dilakukan dan inovasi sekolah juga sangat diperlukan. Dikatakannya sudah ada beberapa daerah zona hijau yang akan membuka sekolah seperti Sintang, Melawi, Kapuas Hulu. Namun di Sanggau, Sambas belum dan itu tergantung kesiapan masing-masing.

“Kita serahkan ke kepala daerah masing-masing asal protokol kesehatan diterapkan. Kita terus lakukan swab guru dan rapid test siswa. Kalau alat habis kita langsung beli,” tukasnya.

Kepala Dinas Kesehatan kalbar Harisson mengatakan instansinya bersama diskes kabupaten kota akan terus melakukan pengambilan sampel swab guru dan rapid test terhadap siswa untuk persiapan proses belajar mengajar tatap muka.

“Jadi Dinas Kesehatan Kalimantan Barat beserta diskes kabupaten kota sekarang sedang melakukan swab terhadap SMA, SMK sampai SMP di ibu kota kecamatan dalam rangka mempersiapkan proses belajar mengajar secara tatap muka disekolah ,” ujarnya kepada awak media.

Ia mengatakan memang yang boleh melaksanakan proses belajar mengajar itu adalah daerah yang sudah berada di zona hijau. Tapi untuk daerah yang masih berada di zona kuning juga dilakukan swab terhadap guru dalam rangka persiapan.

“Sekalian kita ingin melihat bagaimana gambaran dari penyebaran Covid-19 pada saat sekarang ini,” ujarnya.

Harisson mengatakan sebelumnya sampai hari ini sudah ada tiga guru yang terkonfirmasi Covid-19 dan satu petugas pendamping lab yang saat ini sedang diisolasi di Faskes milik pemerintah.

Persetujuan Orangtua

Kepala SMA Negeri 1 Pontianak, Dwi Agustina menyatakan pihak sekolah sangat mendukung rencana Gubernur Kalbar untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di di sekolahnya.

Dikatakannya, rencana pembukaan sekolah tersebut tentu sudah dipertimbangkan dengan matang oleh pemerintah.

Hal lain, lanjut Dwi Agustina, yang menjadi syarat-syarat utama juga dirasa telah terpenuhi.

Misalnya masuk dalam zona hijau, sudah tes swab untuk guru, rapid test para siswa dengan hasil yang baik dan tidak mengkhawatirkan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved