BI Kalbar Ungkap 15 Ribu Merchant di Pontianak Bergabung Kedalam QRIS
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah Kalbar, Agus Chusaini mengungkapkan sebanyak 15 ribu merchant telah bergabung ke dalam QRIS.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bank Indonesia secara resmi meluncurkan sistem pembayaran non tunai melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) tahun 2019 lalu.
QRIS merupakan penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code, baik dari perbankan maupun non perbankan.
Adapun karakteristik QRIS sendiri adalah UNGGUL yang merupakan kepanjangan dari UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung.
Melalui QRIS, proses transaksi jauh lebih mudah, lancar dan aman. Bahkan, beberapa penyedia uang elektronik telah menerapkan QR Code seperti LinkAja, OVO, GoPay, Dana dan lain sebagainya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah Kalbar, Agus Chusaini mengungkapkan sebanyak 15 ribu merchant telah bergabung ke dalam QRIS.
"Di Kota Pontianak ini cukup besar mercant QRISnya dan tentunya masih akan terus berkembang. Kami pun gencar melakukan promosi serta sosialiasi ke seluruh masyarakat, melalui media sosial serta berkerja sama dengan seluruh pemerintahan di daerah Kalimantan Barat," ungkapnya, saat bincang bisnis di Tribun Pontianak Official Podcast (TriponCast), Rabu (5/8/2020).
Sedangkan untuk di Kalimantan Barat, mencapai 40 ribu merchant untuk periode Juli 2020, namun angka ini akan terus bergerak.
Menurut Agus Chusaini, dengan adanya pandemi Covid-19 ini, juga turut mendorong peningkatan transaksi non tunai di masyarakat. Satu di antaranya melalui QRIS.
"Bahkan, sebelum adanya pandemi ini, Bank Indonesia telah melihat jika transaksi non tunai adalah suatu keniscayaan, suatu yang akan terjadi di kemudian hari. Namun, saat pandemi ini justru mendorong hal tersebut semakin cepat dan potensi transaski ini akan terus berkembang," terangnya.
Lebih lanjut, Agus Chusaini menuturkan antusias masyarakat begitu terasa dengan hadirnya QRIS di Kalimantan Barat. Ia pun menyatakan ke depannya transaksi non tunai akan terus tumbuh dan berkembang.
"Tentunya transaksi penggunaan QRIS ini akan terus merambah di masyarakat. Mulai dari pelaku UMKM hingga transaksi di pasar tradisional saat ini telah menggunakan QRIS. Dengan QRIS ini, tentunya akan lebih memudahkan kita dalam memantau transaksi," imbuhnya.
Agus Chusaini juga menambahkan QRIS, sebagai satu di antara tambahan dalam sistem pembayaran. Dengan menggunakan QRIS diharapkan setiap transaksi bisa tercatat dan di kontrol dengan baik.
"Penggunaan QRIS juga bisa terhindar dari penggunaan uang palsu dan akan meningkatkan pendapatan," jelasnya.
Terkait penggunaan QRIS cukup mudah, yakni dengan mengscan kode QR (barcode) yang dimiliki merchant atau pedagang saat melakukan transaksi pembayaran. Secara otomatis, transaksi pembayaran langsung masuk ke akun atau rekening milik merchant.
Selain itu, Agus Chusaini menyatakan transaksi non tunai melalui QRIS ini sangat cepat, mudah serta terjamin dari sisi keamanannya.