Tiga Guru Terpapar Corona, Pembelajaran Tatap Muka Batal
Ini menjadi salah satu bahan pertimbangan bahwa kita masih belum melaksanakan sekolah secara tatap muka,
Sanksi Maskapai Citilink
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji memberikan sanksi menutup penerbangan satu maskapai yang dianggap melanggar aturan.
Sutarmidji menerangkan sanksi itu bermula dari rapid test secara acak terhadap penumpang dari Surabaya di Bandara Supadio pada Sabtu (1/8/2022).
Ternyata ada dua orang yang hasil rapid test-nya reaktif. Midji menilai hal ini menunjukkan kalau maskapai yang bersangkutan tidak mematuhi aturan yang sangat membahayakan keselamatan warga Kalbar.
Maskapai itu tidak diperbolehkan melayani penerbangan rute Surabaya-Pontianak dan sebaliknya, selama satu pekan mulai Minggu (2/8). "Untuk itu sebagai sanksinya maskapai tersebut tidak boleh terbang dari Surabaya ke Pontianak selama 1 minggu. Jika setelah 1 minggu mereka masih didapati ada penumpangnya reaktif saya akan larang untuk 3 bulan," katanya.
Ia menuturkan sanksi tersebut akan berlaku untuk semua maskapai, jika didapati ada penumpangnya reaktif berdasarkan rapid test.
"Maskapai jangan jadi media untuk memindahkan mereka yang terpapar virus dari daerah endemik ke daerah Kalbar. Maskapai jangan mengira kita tidak kontrol, saya akan perketat orang yang masuk Kalbar," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson menyampaikan rapid test di Bandara Supadio pada 1 Agustus itu digelar secara dadakan. Dari keseluruhan penumpang, dipilih 21 penumpang secara acak di-rapid test secara acak.
Mereka adalah penumpang Citilink QG 420 yang datang dari Surabaya. Dari hasil rapid test itu diungkapkan Harisson terdapat dua orang yang reaktif. "Kita melakukan rapid test secara acak terhadap 21 orang, dari 21 orang ini terdapat dua yang reaktif," katanya.
Dua orang itu masing-masing adalah warga Kubu Raya dan warga Jombang, Jawa Timur yang akan mencari pekerjaan di Pontianak. Terhadap dua orang ini, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar telah melakukan swab test melalui PCR yang hasilnya akan diinformasikan kemudian.
Harisson pun memberikan saran, seharusnya para warga hendak bepergian agar melakukan rapid test terlebuh dahulu. "Jadi sebenarnya pelaku perjalanan itu kan harus dilakukan rapid test terlebih dahulu. Kalau hasilnya non reaktif barulah diperbolehkan melakukan perjalanan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, rapid test dadakan di Bandara Supadio adalah sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 melalui jalur penerbangan.
"Sekarang daerah Kalbar sudah cenderung kalau untuk pertumbuhan, kasus Covid-19 sudah sedikit sekali. Ini harus dijaga yang kita khawatirkan itu justru pendatang yang membawa penyakitnya," bebernya.
Ia mengkhawatirkan apabila tidak dilakukan pengawasan secara ketat, tentu dinilainya kasus Covid-19 akan terus meningkat di Kalbar.
"Jadi untuk menjaga supaya daerah di Kalbar ini tetap hijau atau yang kuning menjadi hijau, maka strateginya kita terus melakukan razia, melakukan swab kepada kelompok-kelompok tertentu untuk tahu secara langsung letak kasus Covid-19 saat ini di mana," jelas Harisson.
"Kalau memang posistif, kita langsung melakukan karantina dan isolasi," tambahnya.