Cara Menyimpan Daging Qurban, Rahasia Agar Tahan Lama Saat Disimpan & Tetap Enak Saat Dimasak
Maka dari itu, Anda perlu menyimpan daging sapi maupun daging kambing secara tepat agar tetap sehat dan higienis.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah atau 2020 Masehi bagi umat Islam dimanapun berada.
Perayaan Idul Adha pastinya banyak olahan daging yang tersedia di rumah.
Dari mulai daging kambing, sapi hingga kerbau dijadikan hidangan yang nikmat dan manjakan perut.
Daging-daging yang disajikan menjadi sate, sop hingga gulai ludes dimakan bersama.
• Resep Tongseng Kambing, Cara Masak Tongseng Kambing dan Rahasia Tongseng Kambing Lezat dan Gurih
• Bumbu Rendang Daging Sapi Khas Minang & Cara Memasaknya, Intip Rahasia Buat Daging Sapi Empuk
Tapi bagaimana jika masih ada banyak daging yang belum sempat diolah.
Jadi tidak heran kalau dalam beberapa hari ke depan, bisa jadi tiap hari kita makan daging kurban.
Nah, terkadang karena ada banyak daging kurban yang kita miliki di rumah, bisa saja daging kurban akan kita simpan bebapa hari.
Namun daging adalah bahan makanan yang cepat rusak.

Kandungan nutrisi yang terkandung di dalam dan permukaannya yang basah sangat mendukung bagi kehidupan mikroorganisme.
Aktivitas mikroorganisme seperti bakteri atau jamur dapat menyebabkan daging menjadi rusak dan busuk.
Jika daging busuk ini sampai dimakan, sangat mungkin akan menimbulkan masalalh kesehatan.
Meski sudah dimasak dalam suhu tinggi, mengonsumsi daging sapi maupun daging kambing yang telah busuk tetap berisiko membuat seseorang mengalami keracunan makanan.
Bakteri pada daging yang busuk mungkin saja akan mati akibat panas yang dihasilkan saat proses memasak.
Tapi masalanya, bakteri tersebut bisa jadi telah meninggalkan racun pada daging, sehingga dapat menyebabkan keracunan.
Maka dari itu, Anda perlu menyimpan daging sapi maupun daging kambing secara tepat agar tetap sehat dan higienis.
Berikut ini adalah cara menyimpan daging agar tidak mudah busuk:
1. Daging jangan dicuci dulu
Melansir Buku Hidangan Lezat: Daging Sapi dan Kambing (2013) oleh Tim Dapur Esensi, apabila belum akan dimasak, daging sebaiknya jangan dicuci terlebih dahulu untuk kemudian disimpan di dalam kulkas.
Mencuci daging sapi maupun kambing ketika akan disimpan hanya akan menambahkan kandungan air pada daging tersebut.
Menyimpan daging yang berair padahal akan membuat daging lebih mudah mengalami freezer burn.
Freezer burn adalah kondisi yang terjadi ketika makanan telah rusak oleh dehidrasi dan oksidasi, karena udara mencapai makanan.
Daging yang mengalami freezer burn akan terlihat mongering.
Selain itu, proses pencucian membuat daging rentan terkontaminasi bakteri lain yang berasal dari tempat pencucian maupun air itu sendiri.
2. Segera masukkan daging ke kulkas
Daging mentah, baik itu daging sapi, kambing, atau ayam akan lebih baik jika tidak disimpan terlalu lama di suhu ruangan.
Terlebih lagi, daging hanya ditaruh di sembarang tempat.
Jika demikian, bukan tidak mungkin daging dapat terkontaminasi berbagai bakteri, termasuk Salmonella penyebab tipes dan E. coli yang dapat menyebabkan diare hingga infeksi usus serius.
Seperti diketahui, suhu sendiri bisa sangat memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.
Jadi, penting untuk segera memasukkan daging ke dalam kulkas, setidaknya 1 jam setelah diperoleh.
Pada temperatur dingin, mikroorganisme pembusuk tidak aktif, sehingga daging yang disimpan tidak mudah rusak.
3. Potong kecil daging sebelum disimpan
Sebelum disimpan, daging sapi maupun kambing sebaiknya dipotong-potong terlebih dahulu menjadi bagian yang lebih kecil.
Tindakan ini punya beberapa manfaat.
Misalnya, daging yang berukuran lebih kecil tentu akan lebih mudah dicairkan daripada yang besar.
Selain itu, memotong daging menjadi lebih kecil akan meminimalkan kontak daging lain yang belum akan diolah dengan tangan yang mungkin saja telah tekontaminasi bakteri bibit penyakit.
4. Bungkus daging dengan plastik
Sebelum disimpan di lemari es, daging sebaiknya dibungkus dengan plastik agar permukannya tidak “kering” atau mengalami freezer burn.
Terlebih lagi jika daging tersebut memiliki kadar lemak yang tinggi.
Membungkus daging dengan plastik atau wadah tertutup juga bisa menghindarkan daging terkontaminasi bakteri dari bahan makanan lain selama disimpan dalam lemari es.
5. Simpan di dalam freezer agar lebih tahan lama
Agar lebih tahan lama, daging perlu disimpan di dalam freezer dengan suhu kurang dari –12 derejat Cesius.
Melansir Buku Aneka Olahan Daging Sapi: Sehat, Bergizi, dan Lezat (2005) oleh Ir. Hj. Komariah, MSi dkk, pembekuan telah diakui sebagai suatu cara yang sangat bagi untuk pengawetan daging.
Cara ini akan menghasilkan lebih sedikit perubahan yang tidak diinginkan dari sifat daging, baik kualitas maupun rasanya Sebagian besar nilai gizi daging akan dipertahankan selama pembekuan dan hanya zat makanan yang larut dalam air yang akan hilang bersama cairan daging (drip) selama proses pencairan kembali.
Apabila cara pembekuan dan penyimpanannya benar, kerusakan warna, aroma, dan sari minyak akan lebih kecil.
Pembekuan pada temperature di bawah –10 derajat Celsius, sebagian besar kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba dan enzim akan berkurang.
Lama penyimpanan maksimum daging sapi yang dianjurkan, yakni sebagai berikut: 2 bulan pada temperatur -12 derajat Celsius 4 bulan pada temperatur –18 derajat Celsius 8 bulan pada temperatur -24 derajat Celsius 12 blan pada temperatur -30 derajat Celsius 6.
Daging jangan dicairkan di suhu ruangan Jika ingin mengolah daging yang sudah dibekukan dalam freezer, jangan dicairkan di suhu ruangan.
Daging yang sudah bersentuhan dengan udara luar akan mulai bereaksi terhadap bakteri.
Sebagai solusi, pindahkan daging ke chiller terlebih dahulu agar daging mencair tanpa kehilangan suhu dinginnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Cara Menyimpan Daging Agar Tidak Mudah Busuk