Gubernur Sutarmidji Minta Sekolah Tidak Paksakan Gelar Belajar Secara Tatap Muka

Menurutnya apabila yang berada di wilayah zona hijau ingin melaksanakan belajar tatap muka tentu harus tetap mengikuti prosedur protokol kesehatan.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MUHAMMAD ROKIB
WAWANCARA - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji saat diwawancara usai Salat Idul Adha di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Jumat (31/7/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji menyampaikan kepada masing-masing lembaga pendidikan yang ada di Kalbar, agar tak memaksakan untuk melaksanakan proses belajar tatap muka secara langsung.

Sebelumnya disampaikan oleh Midji, terkait wacana pelaksanaan belajar tatap muka akan dilaksanakan pada 1 Agustus 2020 bagi siswa kelas 3 SMA, kelas 3 SMP dan kelas 6 SD.

"Terkait pendidikan jangan dipaksakan," kata Midji, Jumat (31/7/2020).

Menurutnya apabila yang berada di wilayah zona hijau, ingin melaksanakan belajar tatap muka tentu harus tetap mengikuti prosedur protokol kesehatan.

"Yang zona hijau pun gurunya harus swab PCR dan muridnya harus dirapid test," ungkapnya.

BREAKING NEWS - Gubernur Sutarmidji Semprot Bupati Kubu Raya Ada 3 Kasus Konfirmasi Positif Covid-19

Sutarmidji Harap di Momen Hari Raya Idul Adha, Kalbar Terbebas dari Covid-19

Hal itu disampaikannya lantaran beberapa waktu lalu terdapat satu guru yang ditemukan reaktif dan beberapa murid yang reaktif.

Namun saat ini sudah dinyatakan sembuh.

Hingga saat ini mantan wali kota Pontianak dua periode ini pun menyatakan untuk pelaksanaan belajar tatap muka di Kalbar belum siap untuk dilaksanakan.

"Kita tetap waspada, enggak siap, masih belum siap.

Tapi kalau mau uji coba satu atau dua sekolah yang zona hijau silahkan," ungkapnya.

Sebagaimana sebelumnya diberitakan terdapat lima Kabupaten yang berada di zona hijau, di antaranya Kabupaten Kapuas Hulu, Kayong Utara, Sekadau, Melawi dan Ketapang.

Sekolah Bersiap

Sejumlah sekolah di tingkat daerah mulai bersiap melaksanakan sekolah tatap muka.

Beberapa di antaranya bahkan telah menggelar swab test bagi guru maupun siswa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi menyatakan,khusus guru dan ketua komite di SMAN 1 Putussibau dan SMPN 1 Putussibau telah dilaksanakan pemeriksaan tes swab, Selasa (28/7/2020).

"Dilaksanakan pengambilan swab tersebut, untuk persiapan dalam rangka ajaran baru, meski masih dalam proses belajar online atau daring," ujarnya kepada Tribun.

Pelaksanaan pengambilan swab, jelas Kusnadi, berlangsung di SMA 1 Putussibau berjalan dengan lancar dan kondusif.

"Setelah diambil swab baru dikirim ke Pontianak, dan setelah ada hasil baru bisa melaksanakan aktivitas belajar mengajar tatap muka di sekolah," ucapnya.

Hal tersebut, jelas Kusnadi berdasarkan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Persiapan KBM Tatap Muka, Dinas Kesehatan Sambas Swab 200 Siswa dan Guru

Ini dalam rangka ajaran baru, yaitu proses belajar mengajar tatap muka di sekolah.

"Semoga hasilnya baik-baik saja, sehingga bisa melaksanakan aktivitas belajar mengajar tatap muka di sekolah," ungkapnya

Sementara Bupati Landak Karolin Margret Natasa didampingi kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta pihak Dinas Kesehatan telah turun meninjau sekolah di SMA Negeri 1 Ngabang yang memulai persiapan awal yaitu melakukan pemeriksaan swab terhadap para guru dan siswa pada Selasa (28/7/2020).

"Sesuai arahan pak Gubernur, kita lakukan pemeriksaan swab untuk anak-anak kelas XII SMA, ini sebagai tahap awal uji coba pembelajaran tatap muka," terang Karolin.

Selain itu Bupati Landak juga meninjau kesiapan sekolah apakah sudah menyediakan fasilitas yang diminta sesuai protokol kesehatan, mulai dari penyediaan tempat cuci tangan, hingga pengaturan ruang kelas yang standar.

"Selain itu kesiapan sekolah juga hari ini kita lihat, kami harapkan nanti ada kebijakan dari pemerintah Provinsi yang katanya sudah siap untuk belajar tatap muka, ada konsekuensi-konsekuensinya mulai tes swab dan mempersiapkan ruang kelas," jelas Bupati.

Lebih lanjut Bupati Landak mengatakan bahwa jika semua persiapan sudah matang dan telah memenuhi standar, baru sekolah akan dibuka dengan tetap dilakukan evaluasi berkala.

"Tunggu sampai siap semua, baru ini buka dan baru kita evaluasi berkala, nanti kalau dibuka pun akan terus kami monitor.

Kalau ditemukan kasus positif kita tutup lagi," tukas Karolin.

Pemkab Sintang dan DPRD Akan Bahas Perda Tarif Swab Test

Untuk pemeriksaan swab yang dilakukan di SMA Negeri 1 Ngabang ini sebagai tahap awal dilakukan kepada 376 orang yang terdiri dari 318 siswa, dan 58 orang guru beserta Staf Tata Usaha.

Hal ini disampaikan oleh Waka Kesiswaan Sisilia.

"376 orang terdiri siswa kelas dua belas dan guru beserta Staf, 318 orang siswa, guru dan TU itu 58 orang," ungkap Sisilia.

Sisilia berharap semua hasil pemeriksan swab ini nantinya negatif agar sekolah bisa melaksanakan pemmbelajaran tatap muka sesuai yang diharapkan pemerintah.

"Harapan kita semuanya hasilnya negatif, agar nanti kita bisa melaksanakan apa yang diharapkan oleh pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka secara bertahap," kata Sisilia.

Terkait penyediaan fasilitas sesuai protokol kesehatan, Sisilia menyampaikan pihak sekolah pasti berupaya menyediakan apa yang diminta.

"Kita nanti akan menyiapkan seperti apa yang diminta sesuai dengan pencegahan COVID-19, nanti kita akan menyiapkan tempat cuci tangan dengan air mengalir, dan untuk pembagian kelas nanti kita akan sesuaikan kondisinya memungkinkan itu akan mengadakan satu kelas dibagi dua, kita akan buat jadwal," tutupnya.

Dinkes Sekadau Gelar Swab Test di Sekolah Jelang Pelaksanaan Belajar Secara Tatap Muka

Ditempat terpisah, Wakil Bupati Sekadau Aloysius, meninjau pelaksanaan swab test untuk tenaga pendidik, staf sekolah dan siswa di SMA Negeri 1 Sekadau Hilir, Selasa (28/7/2020).

Pada peninjauan itu, Wakil Bupati Sekadau didampingi Kepala Dinas Pendidikan Losianus, Plt.Kepala Dinas Kesehatan Henry Alpius, dan Direktur RSUD Sekadau Dr. I Ketut Widhiartha.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sekadau, Henry Alpius mengatakan pelaksanaan swab tes dilakukan untuk dua sekolah di kabupaten Sekadau, yakni SMA Negeri 1 Sekadau Hilir dan SMP Negeri 1 Sekadau Hilir.

Diketahui swab test dilaksanakan dalam rangka persiapan rencana pembukaan tatap muka disekolah serta himbauan Pemerintah yang disampaikan oleh Wakil Bupati Sekadau untuk melaksanakan Protokol Kesehatan di Sekolah.

"Sebanyak 650 guru dan murid langsung kita swab dan rapid test untuk menjamin wacana membuka sekolah bagi guru dan tenaga pendukung serta siswa di sekolah,” ujar Henry Alpius, Selasa (28/7) saat pelaksanaan Swab Test di SMA Negeri 1 Sekadau.

Henry mengatakan, pihaknya mulai melaksanakan swab test pada Senin (27/7) di SMP Negeri 1 dan pada hari ini dilanjutkan di SMA Negeri 1 Sekadau.

“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menjaga Kabupaten Sekadau dalam zona hijau.

Sudah satu bulan lebih sudah melaksanakan tracing dan kontak kasus kita ternyata tidak ada, itu yang kita pertahankan,” jelasnya.

“ Jadi kita akan melakukan pelatihan petugas di sekolah untuk mengawasi dan menerapkan protokol kesehatan di sekolah.

Tapi kita akan menunggu keputusan gubernur,” pungkasnya.

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved