Sutarmidji Semprot Bupati Kubu Raya
BREAKING NEWS - Gubernur Sutarmidji Semprot Bupati Kubu Raya Ada 3 Kasus Konfirmasi Positif Covid-19
Kubu Raya ini Bupatinya yang enggak perhatian rakyatnya, kasian itu enggak ada beli rapid test enggak mau swab. Jadi kasian orang Kubu Raya.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji umumkan tambahan tiga orang kasus terkonfirmasi Covid-19, Jumat (31/7/2020).
Ia menyebutkan bahwa tiga kasus orang itu berasal dari Kabupaten Kubu Raya.
Midji menerangkan kelalaian Pemerintah Kabupaten Kubu Raya membuat tambahan kasus terpapar Covid-19 terus bertambah.
"Hari ini ada tambahan tiga kasus di Kubu Raya. Kubu Raya ini Bupatinya yang enggak perhatian rakyatnya, kasian itu enggak ada beli rapid test enggak mau swab. Jadi kasian orang Kubu Raya," ungkapnya.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu pun pastikan jika hal itu tidak diperhatikan oleh Pemkab.
Tentu diungkapkannya Kubu Raya akan menjadi wilayah zona merah.
"Kubu Raya tu bisa-bisa masuk zona merah. Kubu Raya tu bisa-bisa masuk zona merah," ucap Midji mengulangi kalimat itu.
• Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Tony Kurniadi Minta Pemprov Kalbar Introspeksi Bukan Menyalahkan
Seharusnya, lanjut Midji setiap pemerintah kabupaten kota bisa memperhatikan kondisi wilayahnya terkhusus demi kesehatan masyarakat.
Ia mencontohkan Kota Pontianak yang sudah banyak melakukan rapid test dan juga swab test.
"Alhamdulillah meskipun penduduknya ramai, tapi kasusnya terbatas. Kemaren 22 kasus itu dari Kubu Raya walaupun dari luar," katanya.
Hingga saat ini Midji sebut terdapat 25 orang kasus terpapar Covid-19 berasal dari Kubu Raya itu.
Menurutnya dari 25 orang tersebut kemungkinan besar melalui jalur laut.
Midji tegaskan jalur laut akan diperketat.
Sedangkan jalur Udara dilakukan rapid test dadakan.
16 Warga Asal Jawa Tengah
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengungkapkan terdapat 16 orang kasus baru terkonfirmasi positif covid-19, Selasa (28/7/2020).
Dari 16 orang yang terkonfirmasi positif corona tersebut, Harisson ungkapkan semuanya merupakan warga asal Jawa Tengah yang bekerja sebagai buruh bangunan di Kubu Raya.
"Ketahuannya pada saat berangkat pulang ke Jawa dilakukan rapid test hasilnya reaktif dan hasil swab positif Covid-19," ungkapnya.
Semua dilakukan tes PCR dan didapatlah 16 orang.
"Ini kasus baru konfirmasi positif covid-19, semuanya warga dari Jawa Tengah yang bekerja di bangunan kubu raya," katanya Selasa (28/7/2020).
• Pusat Perbelanjaan Kubu Raya Terancam Ditutup Jika Kasus Positif Covid-19 Meningkat
Dengan demikian, Harisson katakan akan dilakukan isolasi selama 14 hari terhadap 16 orang tersebut.
"Maka orang ini akan dilakukan isolasi semua pekerja bangunan itu. Kita lihat apabila selama 14 hari sehat, maka baru diperbolehkan aktivitas kembali," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa 14 orang asal Jateng itu datang ke Kubu Raya menggunakan kapal pada sekitar 28 juni 2020.
Pemprov Kalbar Instrospeksi
Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Tony Kurniadi menilai semestinya pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar tidak saling menyalahkan dalam kasus penemuan kasus positif Covid-19 pada pekerja di proyek kawasan pusat perbelanjaan belum lama ini.
Intropeksi diri, kata legislator Dapil Sambas ini, diperlukan agar dapat mencarikan solusi sehingga kejadian tersebut tidak kembali terulang.
"Semestinya kita tidak saling menyalahkan, atau memarahi mereka yang positif Covid-19. Siapa juga yang mau terinfeksi. Dengan kejadian ini kita jadi mengetahui sudah ketat atau belum kita menjaga terminal, pelabuhan, perbatasan negara dan lainnya," katanya, Jumat (31/7/2020).
Menurut politisi PAN ini, dengan adanya kasus Covid-19 baru pada para pekerja di proyek kawasan pusat perbelanjaan bisa saja menunjukan jika pemerintah lengah.
"Jangan-jangan kita sangat santai sampai orang yang terinfeksi Covid-19 masuk Kalbar. Makanya kita harus introspeksi, ini sebagai peringatan, bahwa walaupun zona hijau, tidak ada kasus, kita tetap harus meningkatkan kehati-hatian, karena kasus Covid-19 ini seperti fenomena gunung es," ujarnya.
Hal tersebut pula, kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Kalbar menjadi acuan agar tidak memasukan peserta didik dengan tatap muka.
"Kita harus lebih intensif lagi rencana belajar tatap muka, tujuan apa atau apa yang mau kita buktikan sampai harus memaksakan sekolah dibuka kembali di tengah fakta bahwa pandemi ini masih berlangsung," kata Tony.
Terancam Ditutup
Satu di antara pusat perbelanjaan dan hiburan yang ada di Kubu Raya terancam bakal ditutup oleh pemerintah.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan yang menjelaskan ada 6 orang karyawan yang positif Covid-19.
"Kemarin kita rapid test ada 16 yang reaktif, dari 16 kita swab ada 6 yang positif, itu kluster baru. Rata-rata bekerja di pusat perbelanjaan dari Pulau Jawa," kata Wagub Kalbar, Ria Norsan Selasa (28/7/2020) usai menghadiri acara LDII di Hotel Golden Tulip Pontianak.
Ia pun menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar telah melakukan pertemuan dengan pimpinan pusat perbelanjaan di Kubu Raya tersebut.
Dari hasil pertemuan itu, bakal dilakukan test kembali yang mana jika positif meningkat pusat perbelanjaan di Kubu Raya tersebut bakal ditutup sementara.
"Kita rencana baru diskusi dengan pimpinan pusat perbelanjaan. Jka diperiksa kembali bertambah yang positif, maka kita minta untuk sementara ditutup," katanya.
Kalbar Sempat Nol Kasus Positif
Gubernur Kalbar, Sutarmidji menuturkan seluruh pasien Covid-19 di Kalbar sudah dinyatakan sembuh.
“Kasus positif Covid-19 sudah tidak ada, semua pasien konfirmasi sudah dinyatakan sembuh,” ucap Sutarmidji, Kamis (23/7/2020).
• BREAKING NEWS - 16 Pekerja Bangunan Kompleks Pusat Perbelanjaan di Kubu Raya Positif Corona
Total kasus konfirmasi di Kalbar sejak awal ditemukan kasus virus corona sebanyak 359.
Pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak empat orang.
Sehingga pasien corona sembuh sebanyak 355 orang.
Meskipun seluruh pasien Covid-19 di Kalbar dinyatakan sembuh saat ini dan tidak adalagi yang diisolasi, Midji menegaskan bukan berarti Kalbar bebas dari corona.
Bisa saja menurutnya diluar sana masih ada mereka yang terinfeksi Covid-19 hal melihat hasil razia masker beberapa waktu lalu.
Kala itu saat dilakukan razia masker terdapat lima orang hasil swab-nya positif Covid-19.
Oleh sebab itu ia meminta semua masyarakat harus mentaati protokol kesehatan yang ada.
Jangan lupa menggunakan masker serta mencuci tangan pakai sabun.
Ia mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi sekarang ini dimana Kalbar sudah dinyatakan nihil kasus positif Covid-19.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan bahwa sudah ada 5 daerah di Kalbar yang berstatus Zona Hijau atau zona tidak terdampak kasus Covid-19.
Sisa Kabupaten Kota lainnya masih berada pada zona kuning.
Ia mengatakan berdasarkan data yang dirilis oleh Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) pada 20 Juli 2020.
Adapun lima daerah yang bertatus zona hijau tersbebut di antaranya, Kabupaten Kayong Utara, Sekadau, Singkawang, Kapuas Hulu dan Bengkayang. (*)