Sutarmidji Semprot Bupati Kubu Raya

BREAKING NEWS - Gubernur Sutarmidji Semprot Bupati Kubu Raya Ada 3 Kasus Konfirmasi Positif Covid-19

Kubu Raya ini Bupatinya yang enggak perhatian rakyatnya, kasian itu enggak ada beli rapid test enggak mau swab. Jadi kasian orang Kubu Raya.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MUHAMMAD ROKIB
WAWANCARA - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji saat diwawancara usai Salat Idul Adha di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Jumat (31/7/2020). 

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengungkapkan terdapat 16 orang kasus baru terkonfirmasi positif covid-19, Selasa (28/7/2020).

Dari 16 orang yang terkonfirmasi positif corona tersebut, Harisson ungkapkan semuanya merupakan warga asal Jawa Tengah yang bekerja sebagai buruh bangunan di Kubu Raya.

"Ketahuannya pada saat berangkat pulang ke Jawa dilakukan rapid test hasilnya reaktif dan hasil swab positif Covid-19," ungkapnya.

Semua dilakukan tes PCR dan didapatlah 16 orang.

"Ini kasus baru konfirmasi positif covid-19, semuanya warga dari Jawa Tengah yang bekerja di bangunan kubu raya," katanya Selasa (28/7/2020).

Pusat Perbelanjaan Kubu Raya Terancam Ditutup Jika Kasus Positif Covid-19 Meningkat

Dengan demikian, Harisson katakan akan dilakukan isolasi selama 14 hari terhadap 16 orang tersebut.

"Maka orang ini akan dilakukan isolasi semua pekerja bangunan itu. Kita lihat apabila selama 14 hari sehat, maka baru diperbolehkan aktivitas kembali," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa 14 orang asal Jateng itu datang ke Kubu Raya menggunakan kapal pada sekitar 28 juni 2020.

Pemprov Kalbar Instrospeksi

Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Tony Kurniadi menilai semestinya pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar tidak saling menyalahkan dalam kasus penemuan kasus positif Covid-19 pada pekerja di proyek kawasan pusat perbelanjaan belum lama ini.

Intropeksi diri, kata legislator Dapil Sambas ini, diperlukan agar dapat mencarikan solusi sehingga kejadian tersebut tidak kembali terulang.

"Semestinya kita tidak saling menyalahkan, atau memarahi mereka yang positif Covid-19. Siapa juga yang mau terinfeksi. Dengan kejadian ini kita jadi mengetahui sudah ketat atau belum kita menjaga terminal, pelabuhan, perbatasan negara dan lainnya," katanya, Jumat (31/7/2020).

Menurut politisi PAN ini, dengan adanya kasus Covid-19 baru pada para pekerja di proyek kawasan pusat perbelanjaan bisa saja menunjukan jika pemerintah lengah.

"Jangan-jangan kita sangat santai sampai orang yang terinfeksi Covid-19 masuk Kalbar. Makanya kita harus introspeksi, ini sebagai peringatan, bahwa walaupun zona hijau, tidak ada kasus, kita tetap harus meningkatkan kehati-hatian, karena kasus Covid-19 ini seperti fenomena gunung es," ujarnya.

Hal tersebut pula, kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Kalbar menjadi acuan agar tidak memasukan peserta didik dengan tatap muka.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved