Indonesia Lawyers Club
HASIL Live ILC Tv One, ILC Selasa 28 Juli 2020 | Mardani AS: POP Ini Bisul Kecil, Kita Punya Kanker
“Jangan salahkan Nadiem aja, tapi siapa yang milihnya,’' ujar Mardani Ali Sera dalam forum ILC Tv One Selasa 28 Juli 2020 malam.
Tertinggal jauh dari China yang ada di angka 555, dan Singapura di angka 549.
Adapun untuk skor matematika, skor dunia standar ada pada angka 489.
Tapi Indonesia tertinggal 100 poin, dan hanya ada di angka 396.
Kemendikbud sebenarnya menurutnya sudah sejalan dalam capaian Umum pendidikan di Indonesia dengan PISA Score tadi.
Terutama dalam standar pencapaian pendidikan, yakni Literasi, Numerasi dan Karakter.
• TEMA ILC Malam Ini di Streaming Tv One Bahas Drama Djoko Tjandra | Siapa Djoko Tjandra?
Standar PISA Score ini menurutnya dihitung per 3 tahun sekali.
“Nadiem belum bisa diukur, diukurnya Nadiem kalau tidak di-resfuhle, itu di 2021,” kata Mardani Ali Sera lagi.
Tidak fair bila menilai Mendikbud Nadiem Makarim lantaran baru 10-an bulan menjalankan tugasnya.
“Jangan salahkan Nadiem aja, tapi siapa yang milihnya,’'
Soroti Pembelajaran Jarak Jauh dan Bencana Demografi
Selain soal PISA Score yang rendah, Mardani Ali Sera juga menyorot pelaksanaan pendidikan di tengah masa pandemi virus Corona Covid-19.
Menurutnya, pembelajaran jarak jauh alias PJJ jika tak ditangani dengan benar bisa menjadi 'pembunuhan perlahan-lahan' bagi masyarakat yang ada di wilayah pedesaaan.
“Sesudah masa Covid- PJJ (pembelajaran jarak jauh) itu nightmare bagi para orangtua, orang kota. Tapi buat orang di desa, ini ‘pembunuhan perlahan-lahan’,”
“Karena anak-anak mau belajar tapi gak bisa,” katanya lagi saat menjadi narasumber ILC Tv One di ILC Selasa 28 Juli 2020 malam itu.
Ia memaklumi bahwa kondisi tak ideal dunia pendidikan Tanah Air saat ini tidak menjadi sepenuhnya kesalahan Kemendikbud.