Idul Adha 2020

SEJARAH Idul Adha Disebut Lebaran Haji dan Hari Raya Qurban

Padang Arafah adalah tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa setelah dipisahkan di dunia, dan merupakan tempat yang sakral bagi umat Islam.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Ilustrasi | SEJARAH Idul Adha Disebut Lebaran Haji dan Hari Raya Qurban. 

Namun, karena Nabi Ibrahim seorang yang patuh.

Maka, ia mendahulukan perintah Allah dengan cara menaati-Nya.

Perintah dari Allah SWT tersebut juga mendapat dukungan dari anaknya sendiri. Bahkan meminta untuk segera melaksanakannya.

Dalam firman Allah SWT Surah Ash Shaffat ayat 102 yang artinya:

"Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:

"Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!",

Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah Lengkap Arab, Latin dan Terjemah serta Doa Buka Puasa

Ia menjawab:

Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

Melihat kesetiaan dan ketakwaan Nabi Ibrahim, Allah SWT kemudian mengganti Nabi Ismail dengan hewan domba sebagai qurban.

Idul Adha merupakan hari di mana berbagi kebahagiaan di antara kaum muslimin.

Adanya penyembelihan hewan qurban, umat Islam akan bergotong royong, saling membantu satu sama lain.

Itu terlihat ketika penyembelihan dimulai hingga pembagian daging hasil penyembelihan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Idul Adha Disebut Juga Lebaran Haji?"

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved