Idul Adha 2020

SEJARAH Idul Adha Disebut Lebaran Haji dan Hari Raya Qurban

Padang Arafah adalah tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa setelah dipisahkan di dunia, dan merupakan tempat yang sakral bagi umat Islam.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Ilustrasi | SEJARAH Idul Adha Disebut Lebaran Haji dan Hari Raya Qurban. 

Bulan Dzulhijah disebut juga dengan bulan besar, al syahr al akbar yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Bahkan perayaan dan peringatannya, dalam konteks syariah justru lebih agung dibanding dengan hari raja Idul Fitri.

Ini diindikasikan dengan beberapa hal yakni:

Takbir yang dikumandangkan di hari raya lebaran (syawal) hanya berlangsung semalam sejak maghrib hari terak hir Ramadhan hingga pagi hari pertama lebaran saat Salat Ied.

Sementara takbir untuk hari raya haji atau hari raya qurban diperintahkan selama empat hari.

Di mana sejak maghrib saat hari raya ied 10 Dzulhijah disambung tiga hari tasyrik.

Puasa Dzulhijjah Berapa Hari ? Bolehkah Jika Tak Berurutan? | Daftar Amalan di Bulan Dzulhijjah

Hari yang diharamkan berpuasa pada bulan syawal hanya satu hari saja.

Sementara pengharaman puasa pada bulan haji berlangsung selama empat hari tanggal 10-13 Dzulhijah.

Hari raya qurban ditandai dengan penyembelihan hewan qurban di seluruh dunia.

Hewan qurban itu kemudian disalurkan kepada masyarakat umum sebagai sarana ketakwaan kepada Allah SWT.

Pengorbanan Nabi Ibrahim Lebaran Qurban tidak lepas dari kisah Nabi Ibrahim yang melakukan pengorbanan atas perintah Allah SWT.

Ibrahim disebut juga dengan Abul Anbiya (Bapaknya para Nabi).

Sejarah penyembelihan hewan qurban berasal dari kisah Nabi Ibrahim bersama putra Nabi Ismail.

Keutamaan Puasa Tarwiyah & Keutamaan Puasa Arafah Menghapus Dosa Setahun hingga Diterangi Kuburnya

Banyak teladan yang dapat kita ambil dari Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman dalam Surah An Nahl ayat 120 yang artinya:

"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang Imam (yang dapat dijadikan teladan), qaanitan (patuh kepada Allah), dan hanif, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang menyekutukan Allah)," Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail di Padang Arafah.

Padahal Nabi Ibrahim telah lama merindukan untuk memiliki buah hati (anak).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved