Wanita Lain Dalam Asmara Yodi Prabowo, Turinah Sebut Putranya Pilih Pacar Lama Suci Fitri Rohmah

Yodi, Suci dan L disebut pernah bertemu di sebuah kafe dekat Kantor Metro TV beberapa hari sebelum Yodi ditemukan tewas.

Editor: Marlen Sitinjak
KompasTV
Turinah, Ibu Yodi Prabowo. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Dua pekan sudah kematian editor video Metro TV, Yodi Prabowo, dan selama itu pula kasus ini menyimpan misteri.

Polda Metro Jaya pun masih terus melakukan penyelidikan agar ini segera tersingkap.

Kabar terbaru tentang aktivitas Yodi Prabowo jelang hari kematiannya diungkapkan oleh ibunda.

Turinah mengungkapkan, ada sosok pihak ketiga yaitu perempuan dalam hubungan asmara Yodi dan pacarnya, Suci Fitri.

Turinah menyebutkan, sosok perempuan tersebut berinisial L berdasarkan penuturan pacar Yodi.

Yodi, Suci dan L disebut pernah bertemu di sebuah kafe dekat Kantor Metro TV beberapa hari sebelum Yodi ditemukan tewas.

Yodi diminta memilih L atau Suci dalam hubungan asmara mereka.

Yodi Prabowo Antara Dibunuh dan Bunuh Diri, Polisi Kantongi Gambaran yang Bisa Jadi Kunci

“Saya tanya itu yang ajak ketemuan siapa? Aku bu, kata si Suci. Terus yang diomongin apa? Itu Bu ngenalin ke L kalo ini saya (Suci) pacarnya.”

“Akhirnya ditanya pilih satu di antaranya, kamu pilih siapa? Nah si Yodi pilihnya Suci karena sudah dipacarin lama kan,” ungkap Turinah saat ditemui di rumahnya di bilangan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (23/7/2020).

Dari pertemuan tersebut, Yodi memilih Suci. L tertunduk ketika mendengar pilihan Yodi.

Turinah mengaku tak mengenal L. Namun, L pernah memberikan kado ulang tahun kepada adik Yodi.

“Memang sih waktu adiknya (Yodi) ulang tahun, L kasih kado, adiknya kan kembar. Dek ini kado dari teman aku (kata Yodi). Dari siapa? Mba L. Saya kira L sudah berkeluarga karena panggilnya Mba. Ternyata katanya dekat sama si L,” ujar Turinah.

Turinah juga menyebutkan, L mengejar-ngejar Yodi dalam urusan asmara.

Dari informasi yang Turinah dapatkan, L berambisi untuk mendapatkan hati Yodi.

“Gw harus dapetin Yodi, gw harus dapetin Yodi, katanya begitu. Pacarnya (L) sampe diputusin,” ujar Turinah.

Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.

Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB.

Sebelumnya, Yodi terakhir terlihat di Kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.

Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

Polisi kemudian juga menemukan ponsel dan pisau dengan bercak darah yang sudah mengering.

ISU Motif Asmara Kasus Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo! Kekasih Korban, Suci Fitri Buka Suara

Editor MetroTV, Yodi Prabowo ditemukan tewas dipinggir Tol, Jumat (10/7/2020).
Editor MetroTV, Yodi Prabowo ditemukan tewas dipinggir Tol, Jumat (10/7/2020). (Kolase Tribun Bogor/istimewa)

Turinah : Masa Tusukannya Banyak Gitu

Belakangan beredar kabar di masyarakat bahwa Yodi Prabowo tewas akibat bunuh diri.

Pihak keluarga pun menyesalkan kabar tersebut.

Kekesalan diungkapkan oleh ibu korban, Turinah.

Ia berharap polisi mengungkap pelaku yang menyebabkan Yodi Prabowo tewas.

“Kesel banget saya kalau ada yang bilang bunuh diri. Keenakan yang bunuh nanti,” kata Turinah.

Turinah heran dengan adanya dugaan Yodi Tewas bunuh diri.

Ia menyakini sang anak tewas karena dibunuh.

Terlebih luka tusuk yang ada di tubuh anaknya tidak hanya satu.

“Saya juga kesel jadinya dibilang bunuh diri. Cuma gara-gara ada sidik jarinya di pisau. Masa bunuh diri tusukannya banyak gitu,” ujar Turinah.

Fakta tentang sidik jari Yodi di pisau yang ditemukan di sekitar mayat Yodi berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik.

Fakta tersebut membuat publik berspekulasi tentang dugaan penyebab kematian Yodi karena bunuh diri.

“Saya gregetan dengan indikasi bunuh diri. Jangan mentang-mentang ada sidik jari di pisau,” ujarnya.

FAKTA BARU Kasus Yodi Prabowo Editor Metro TV yang Ditemukan Meninggal Dunia di Pinggiran Tol JORR

Ia juga bingung dengan berubah-ubahnya tentang fakta hasil otopsi mayat Yodi.

Polisi dalam perjalanannya mengklarifikasi pernyataan terkait dugaan penganiayaan yang berakibat luka lebam di tubuh Yodi.

“Makin ke sini, makin ke sini katanya ngga ada luka lebam. Lebam (karena sudah jadi) mayat. Jadi kan indikasinya bunuh diri ya. Masa bunuh diri, kok luka tusukannya dua,” kata Turinah.

Ia meminta polisi untuk mengungkapkan fakta kematian Yodi. Jika Yodi dibunuh, lanjutnya, maka polisi harus menyebutkan dibunuh.

Sebelumnya, polisi mengungkapkan hasil laboratorium forensik (labfor) terhadap pisau yang ditemukan terkait tewasnya Yodi menunjukkan adanya sidik jari Yodi pada pisau.

"Sementara ini sidik yang ditemukan (hasil labfor) adalah sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).

Namun, kata Yusri, fakta tersebut masih didalami oleh tim Labfor Polri.

Beberapa waktu lalu, polisi juga sempat menyebutkan ada dugaan Yodi bunuh diri.

Namun, pihak kepolisian masih mendalami petunjuk-petunjuk dalam rangka proses pembuktian kasus tewasnya Yodi.

Hasil penyelidikan sementara, polisi memperkirakan peristiwa kematian Yodi terjadi di atas pukul 00.00 WIB malam.

"Diperkirakan kejadian itu sekitar pukul 12 malam sampai dengan pukul 2 pagi hari. Itu berdasarkan dari hasil keterangan saksi, mulai dia (korban) dari berangkat kantor," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).

Yusri mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan temuan sepeda motor korban oleh warga setempat pada pukul 02.00 WIB.

Lokasi motor ditemukan tidak jauh dari tempat korban tergeletak.

"Karena berdasarkan keterangan saksi yang memindahkan sepeda motor yang dia temukan di pinggir jalan dekat TKP tersebut sekitar pukul 2 pagi," ucapnya.

Namun, polisi masih melakukan pendalaman terkait itu, mengingat rekaman CCTV yang diperoleh tidak dapat memperlihatkan secara jelas.

"Memang ada kondisi dalam keadaan gelap. Dua CCTV masih pengecekan dan kondisinya masih sangat sulit. Ini masih dicoba sama Tim Labfor untuk membuka kembali apakah bisa terbaca atau tidak," tutupnya.

Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 34 saksi, yakni teman kantor, keluarga, dan beberapa orang yang ada di lokasi ditemukannya korban.

Salah satu saksi yang merupakan rekan dari korban menyebut mengetahui siapa pelaku pembunuhan.

"Bahwa salah satu saksi yang merupakan rekan dari almarhum sendiri yang mengatakan dia mengetahui (kejadian). Dia berasumsilah ya," kata Yusri.

Namun, kata Yusri, polisi masih akan melakukan pendalaman terkait pengakuan saksi itu. Dalam waktu dekat polisi kembali memanggil saksi untuk dimintai keterangan tambahan untuk mendapatkan titik terang kasus itu.

"Kita akan lakukan pemeriksaan ulang, pemeriksaan tambahan. Jadi beberapa saksi lainnya juga akan kita lakukan pemeriksaan ulang untuk melengkapi berita acara dan petunjuk lain," katanya.

Selain itu, hasil pemeriksaan laboratorium forensik terhadap pisau yang ditemukan di sekitar korban, terdapat sidik jari korban.

"Sementara ini sidik yang ditemukan (hasil Labfor) adalah sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri," ujar Yusri. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sebelum Tewas, Editor Metro TV Yodi Prabowo Bertemu Pacar dan Perempuan Lain di Kafe

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved