Bupati Jarot Jawab Keinginan Fraksi PKB Operasikan Pasar Rakyat Nanga Mau Sintang

Alpius mendorong Pemkab Sintang segera mengelola dan mengoprasikan pasar rakyat yang ada di Desa Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
TINJAU PASAR - Wakil Bupati Sintang, Askiman meninjau progres pembangunan pasar rakyat nanga mau yang dibangun sejak tahun 2018 lalu. Pasar yang terletak di ibu kota kecamatan Kayan Hilir ini diharapkan mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Juru Bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Sintang, Alpius mendorong Pemkab Sintang segera mengelola dan mengoprasikan pasar rakyat yang ada di Desa Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang.

“Kami berharap adanya upaya pengelolaan dan pengoperasian pasar rakyat di Desa Nanga Mau, sehingga ekonomi masyarakat bisa tumbuh kembali,” kata Alpius saat penyampaian pandangan umum fraksi PKB terhadap LPJ pelaksanaan APBD Kabupaten Sintang tahun anggaran 2019 dan rencana KUAPPAS APBD 2021 serta laporan realisasi semester  I dan prognosis 6 bulan berikutnya.

Bocah 3 Tahun Hilang dari Rumah Ditinggal Orangtua Cari Sinyal, Polisi Sintang Lakukan Pencarian

Total ada 11 saran dan masukan kepada bupati sintang dirangkum oleh Fraksi PKB

Masing-masing masukan tersebut dirangkum dari para anggota DPRD di dapil masing-masing.

Dua di antara 11 saran dan masukan itu selain meminta agar pasar rakyat beroprasi, Pemkab juga diminta mengaspal jalan ibu kota Kecamatan Kayan Hilir.

Santosa, anggota DPRD Dapil Kayan mengatakan pasar rakyat nanga mau sudah selesai dibangun, namun belum beroprasi.

“Kalau pasar rakyat sudah beroperasi, ekonomi masyarakat bisa tumbuh kembali. Selain itu, pengaspalan jalan ke kecamatan kayan hilir serta peningkatan jalan simpang ganjah Desa Jaya Sakti menuju Desa Nanga Tampang, Kayan Hulu,” kata Santosa.

Menanggapi saran dan imbauan dari Fraksi PKB tersebut, Bupati Sintang, Jarot Winarno menjelaskan pasar rakyat Nanga Mau dibangun dari sumber dana APBN atau dana tugas pembantuan yang dibangun pada tahun 2018.

Spesifikasinya, bangunan utama terdiri dari 32 kios dan 40 lapak.

Dilengkapi pula dengan kantor pengelola bangunan dan tempat pemotongan ayam.

“Tidak termasuk pekerjaan penataan halaman, drainase dan jaringan listrik. Sehingga, pasar rakyat nanga mau belum dapat difungsikan karena ada beberapa pekerjaan fasilitas pendukung yang harus dibebankan pada APBD Sintang melalui DAU,” jawab Jarot.

Kunker ke Sintang, Kapolda Minta Personel Bantu Sosialisasi Perbup dan Pergup Pembukaan Lahan

Untuk memulai pengerjaan fasilitas pendukung tersebut, baru bisa dimulai pada tahun anggaran 2019 sebesar Rp 70 juta rupiah, yang dikhususkan untuk pekerjaan jaringan listrik pasar.

Khusus untuk penataan halaman pasar baru bisa dilanjutkan pada tahun anggaran 2020 dengan nilai anggaran APBD Rp 400 juta rupiah.

“Karena terjadi bencana non alam berupa Covid-19, terjadi kebijakan refocusing dan relokasi anggaran," tuturnya.

"Sehingga tersisa pekerjaan penataan halaman pasar sekitar Rp 199 juta. Dengan memperhatikan kondisi ini, untuk pemanfaatan pasar rakyat nanga mau akan diupayakan dalam tahun ini setelah penataan halaman selesai,” kata Jarot.

Mengenai beberapa ruas jalan kayan, Jarot menyebut sudah masuk dalam perioritas OPD teknis dan akan dilakukan survey terlebih dahulu sehingga diperoleh data untuk penanganan yang tepat. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved