Perkuat Personel Untuk Berantas Ilegal Fishing, KKP Bakal Pesan 200 SS2 Dari Pindad.

200 pucuk senjata jenis SS2 buatan pindad yang lebih memadai ini diharap akan meningkatkan mental dan semangat pada saat operasi penegakan di laut

Penulis: Ferryanto | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengecek kapal yang ditahan saat menggelar konferensi pers terkait penangkapan dua Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Vietnam di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Jalan Moh Hatta, Sungai Rengas, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (22/7/2020) pagi. Dua kapal yang merupakan alat illegal fishing tersebut ditangkap di Laut Natuna Utara beserta 18 awak kapal asal Vietnam dan empat awak kapal asal Kamboja. 

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam upaya memberantas ilegal Fishing di Indonesia, Kementrian Kelautan dan Perikanan akan memperkuat personel di lapangan dengan membekali persenjataan yang lebih memadai.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo pada saat Konfrensi Pers penangkapan 2 kapal asing yang menangkap ikan secara ilegal di laut Natuna Utara menyampaikan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Pindad untuk pengadaan 200 pucuk senjata SS2 (senapan serbu 2).

"200 pucuk senjata jenis SS2 buatan pindad yang lebih memadai ini diharap akan meningkatkan mental dan semangat pada saat operasi penegakan di laut," ujar  Edhy Prabowo.

Menteri KKP Edhy Prabowo Kunjungan Kerja di Kalbar dan Ajak Rombongan Makan Pecel Lele di Kaki Lima

Saat ini, personel KKP di lapangan masih menggunakan senjata SS1, yang dirasanya kurang memadai saat melakukan penegakan hukum.

"Senjata kita hanya di bekali SS1, yang kualitasnya kalau untuk menembus kapal nelayan asing ini tidak mungkin, karena kapal nelayan asing berukuran besar,"kata Edhy Prabowo.

"Sebetulnya kita punya senjata mesin berat, yang memang secara aturan di bolehkan, tetapi penembak nya harus dari organik, yang artian dari TNI, dan ini sedang kami koordinasikan dengan kementerian perhatahanan, secara prinsip Kemenhan mendukung, tinggal nanti implementasi, dan nanti personel di lapangan kan di lengkapi dengan watercanon,"jelas  Edhy Prabowo.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved