Pengamat Nilai Yohanes Rumpak Bisa Jadi Ancaman Serius untuk Jarot di Pilkada Sintang

Pertarungan head to head akan mengkristalkan apa saja dukungan dari kedua belah pihak dan pola pembelahan akan sangat tajam.

TRIBUNPONTIANAK/ENRO
Ilustrasi Pilkada Serentak di Kalbar 2020 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Politik Kalbar, Ireng Maulana menilai jika Yohanes Rumpak bisa menjadi ancaman serius bagi inkamben Jarot Winarno di Pilkada 2020 Sintang.

Berikut penuturannya.

Kita lepaskan dahulu prediksi dari lembaga-lembaga survei yang pernah memproyeksikan elektabilitas dan popularitas terhadap beberapa bakal kandidat tertentu di waktu yang lalu.

Yohanes Rumpak Jadi Penantang Jarot Winarno di Pilkada Sintang

Dalam analisa cepat kita jika melihat skema head to head, petahana bisa saja sulit untuk mengimbangi pasangan racikan koalisi PDI-P dan PAN.

Karena PDI-P memiliki massa pemilih tradisional yang solid di Kabupaten Sintang.

Selain kandidat yang mereka pasang mempunyai ceruk pemilih yang berbeda di luar massa tradisional PDI-P.

Sedangkan, PAN akan menjadi daya tarik untuk mereduksi ceruk kelompok pemilih milik petahana.

Pertarungan head to head akan mengkristalkan apa saja dukungan dari kedua belah pihak dan pola pembelahan akan sangat tajam.

Perkubuan kelompok pendukung akan mengeras sulit untuk di urai.

Bahkan pencapaian kerja dan prestasi kepemimpinan petahana di 5 tahun terakhir tidak akan laku dan tidak akan diingat dalam kontestasi satu lawan satu ini.

Kedua belah kubu akan berkompetisi dengan keberpihakan paling tajam untuk menang.

Jika memperhatikan kompleksitas upaya pemenangan yang akan terjadi.

Kita menilai malahan kubu petahana yang belum memiliki cukup persiapan dalam menghadapi laga elektoral selain komposisi parpol yang sudah memberikan dukungan.

Jika benar ini nantinya pertarungan head to head, maka Petahana mungkin dapat bergerak cepat melakukan transformasi kerja politiknya.

Misalkan segera melepaskan diri dari simbol-simbol kelompok identitas yang selama ini sudah identik dekat dalam kekuasaannya.

Langkah ini penting untuk bergerak lebih lincah dalam mengatasi pandangan dominasi atas kelompok tertentu dalam kepemimpinannya.

Selanjutnya mungkin dapat mengocok ulang bakal pasangan wakil yang akan diajak bergabung karena akan lebih efektif tetap berpasangan dengan wakil yang lama.

Asumsi ini bersandar pada kalkulasi bahwa wakil petahana yang sekarang cukup punya kemampuan untuk mengatasi kerja politik yang akan dilakukan oleh bakal calon Bupati yg disiapkan PDI-P.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved