Negara G20 Sepakat Tingkatkan Ketahanan Sistem Keuangan di Masa Covid-19
Dengan perkembangan tersebut, perekonomian global diprakirakan baru akan kembali tumbuh positif pada 2021.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Bank Indonesia (BI) menyatakan negara-negara G20 sepakat untuk meningkatkan kerjasama dan melanjutkan implementasi kebijakan fiskal, moneter dan sektor keuangan, untuk melindungi nyawa, menjaga lapangan pekerjaan, membantu masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan.
Sekaligus meningkatkan ketahanan sistem keuangan sebagai respons terhadap penyebaran pandemi global Covid-19.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi, Onny Widjanarko menuturkan peningkatan kerjasama tersebut dilakukan untuk mengatasi penyebaran virus dan memperkuat respons kebijakan untuk pemulihan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, berimbang dan inklusif.
Sekaligus meningkatkan ketahanan sistem keuangan sebagai respons terhadap penyebaran pandemi global Covid-19.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi, Onny Widjanarko menuturkan peningkatan kerjasama tersebut dilakukan untuk mengatasi penyebaran virus dan memperkuat respons kebijakan untuk pemulihan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, berimbang dan inklusif.
• Negara G20 Sepakat Lanjut Berikan Keringanan Pembayaran Utang LN untuk Negara Terdampak Covid-19
"Kesepakatan tersebut mengemuka dalam pertemuan virtual para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 yang dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo pada 18 Juli 2020," ujarnya melalui informasi resmi Bank Indonesia, Senin (20/7/2020).
Lebih lanjut, Onny Widjanarko mengatakan dalam pertemuan tersebut, IMF menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 diprakirakan berskala lebih besar dan berdurasi lebih lama dari prakiraan.
"Ini menyebabkan perekonomian global akan terkontraksi pada 2020. Perbaikan indikator ekonomi akibat pembukaan kembali kegiatan ekonomi dan besarnya dukungan kebijakan stimulus moneter dan fiskal di berbagai negara masih relatif lemah," jelas Onny Widjanarko.
Dengan perkembangan tersebut, perekonomian global diprakirakan baru akan kembali tumbuh positif pada 2021.
Oleh karena itu, dalam kondisi belum ditemukannya solusi medis untuk menangani Covid-19, penguatan kerja sama G20 sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya dampak negatif yang lebih dalam pada perekonomian global.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: