Gubernur Sutarmidji Gencarkan Rapid Test dan Swab di Daerah Zona Hijau
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan jumlah rapid test yang sudah dilakukan kepada penduduk Kalbar 111 ribu.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Peringkat Pertama Tingkat Kesembuhan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan kabar baik.
Bahwa tingkat kesembuhan kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar mencapai 97,77 persen dan menduduki peringkat pertama di Indonesia untuk tingkat kesembuhan tertinggi.
"Berdasarkan Data Kemenkes Kalbar menduduki peringkat satu untuk tingkat kesembuhan kasus konfirmasi dan dibawahnya pada nomor dua yakni Provinsi Bangka Belitung," ujarnya, Minggu (19/7/2020).
Harisson menyampaikan bahwa berdasarkan Hasil Pemeriksaan laboratorium Untan ada 4 kasus konfirmasi yang dinyatakan sembuh, Minggu (19/7/2020).
Ia mengatakan dari 4 kasus sembuh tersebar di Kabupaten Sanggau 3 orang dan Kubu Raya 1 orang.
"Jadi sampai hari ini Kasus Konfirmasi di Kalbar berjumlah 359 orang , 351 orang dinyatakan sembuh dan 4 orang meninggal. Untuk tingkat kesembuhan mencapai 97,77 persen," ujarnya.
Ia menambahkan jadi semua daerah di Kalbar saat ini tidak ada kasus konfirmasi, kecuali Kabupaten Kubu Raya tersisa 4 orang yang asimtomatik (tanpa gejala) yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri.
"Dengan adanya kesembuhan 4 orang ini tinggal 4 Pasien Kubu Raya yang masih ada kasus konfrimasi."
"Ini kasus yang OTG. Jadi 4 orang ini sedang menjalani isolasi mandiri," ujarnya.
Dikatakannya apabila keempat orang tersebut sudah menjalani 10 hari isolasi akan langsung dinyatakan sembuh tanpa melalui pemeriksaan PCR.
"Jadi Kabupaten Kota di Kalbar tinggal di Kubu Raya yang masih ada kasus konfirmasi dan ini tidak menyebabkan kita lengah dan kita akan terus melalukan swab test," ujarnya.
Ke depan Pemrpov Kalbar akan teeus melakuka razia terutama dalam penggunaan masker untuk meningkatkan impelementasi protokol kesehatan.
"Nanti kalau ada yang terkena razia akan dilakukan swab di tempat, disamping nanti ada rencana Dinkes kabupaten kota sudah diminta untuk melakukan swab test terhadap guru SMA dan SMP di ibu kota kabupaten masing-masing," jelasnya.
Swab dilakukan dalam rangka mendukung rencana pemerintah provinsi untuk memulai tatap muka pada anak sekolah.