Perjuangan Petugas PPDP di Sintang, Mira Arungi Banjir Demi Coklit Data Pemilih

Dua sungai besar itu meluap, termasuk merendam Jalan Bintara Rt 02, Kelurahan Kapaus Kiri Hilir tempat di mana Mira melakukan Coklit.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
ARUNGI BANJIR: Mira Kurniayati, Petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) terpaksa harus mengarungi banjir saat melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih di TPS 3 Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalbar. 
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Mira Kurniyati, Petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) terpaksa harus mengarungi banjir saat melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih di TPS 3 Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalbar.

Perempuan berjilbab ini harus melewati genagan air setinggi dada orang dewasa ketika menyambangi satu persatu rumah warga demi mengecek kebenaran data pemilih untuk kesuksesan pemilihan kepala daerah Desember 2020 nanti.

Sejak beberapa hari terakhir, beberapa desa yang ada di Kecamatan Sintang, tergenang banjir. Jalanan hingga rumah warga yang berada di bantaran sungai terendam luapan sungai melawi dan sungai kapuas.
Dua sungai besar itu meluap, termasuk merendam Jalan Bintara Rt 02, Kelurahan Kapaus Kiri Hilir tempat di mana Mira melakukan Coklit.

Sinergitas TNI Polri Patroli Banjir di Sintang, Imbau Warga Selalu Waspada


Mengenakan kemeja batik lengan panjang, Mira tampak menjinjing tas warna hitam beserta topi dan sendalnya ketika melewati genangan banjir setinggi dada. Mulut Mira, tampak menyentuh permukaan air.

“Ini semua saya lakukan  karena memang sudah tugas dan kewajiban saya sebagai petugas PPDP. Karena lagi dalam keadaan banjir besar ya tetap harus dijalani, biarpun dengan keadaan seperti ini,” kata Mira Kurniyati.

Di Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, ada tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS). Tugas Mira melakukan Coklit di TPS 03, khusus Rt 02 dan Rt 01.

Dandim Sambas Apresiasi Satgas TMMD Kodim Singkawang Bangun Jembatan Darurat di Desa Danti

Dari dua Rt itu, diperkirakan ada 2 ratusan data pemilih yang harus di Coklit. Karena banjir, Mira hanya bisa mencoklit lima data pemilih.

“Kalau untuk Rt  02  belum saya data semua, kemungkinan ada dua ratusan lebih lah  untuk dua Rt warga sini. Yang tadi (Sabtu kemarin) hanya lima KK warga yang bisa di coklit,” ungkap Mira.

Rumah warga yang dikunjungi Mira, rerata kebanjiran. Sebab, letaknya berada di bantaran sungai. Karena tak ada sampan, Mira terpaksa mengarungi banjir dengan berjalan kaki.
COKLIT DEPAN RUMAH: Mira Kurniayati, Petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih di depan rumah warga karena pakaian yang dikenakan basah akibat mengarungi banjir. 
COKLIT DEPAN RUMAH: Mira Kurniayati, Petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih di depan rumah warga karena pakaian yang dikenakan basah akibat mengarungi banjir.  


Saat melakukan pencocokan dan penilitian data pemilih, Mira tak masuk rumah. Semuanya dilakukan di depan rumah, karena pakaian Mira basah kuyup.
“Harus di luar rumah, tidak mungkin masuk ke dalam,” ujar Mira Kurniyati.

Menjadi petugas PPDP pengalaman pertama bagi Mira. Ia mengaku tidak menemui kesulitan, meski ada banjir menghadang.

“Kesulitannya palingan untuk pergi mencoklit aja ngak ada sampan ya harus berendam, basah. Ditolak warga ya tidak lah, malahan mereka senang biarpun dalam kondisi banjir dan Covid-19  mereka bisa di Coklit. Kalau kesulitan ya ada, kalau untuk mendatangi warga ya harus pakai Face Shield karna kita  lagi dalam suasana Covid ya harus dimaklumilah sekarang ini,” tukasnya. 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved