Gempa Bumi Guncang Berau Kalimantan Timur, Ini Hasil Analisis BMKG
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa ini termasuk dalam klasifikasi gempa kerak dangkal (shallow crus
Tampak dalam peta seismisitas pada 2 zona sesar ini aktivitas kegempaanya cukup tinggi dan membentuk klaster sebaran pusat gempa yang berarah barat-timur.
Catatan sejarah gempa signifikan dan merusak yang pernah terjadi di wilayah ini dan berkaitan dengan aktivitas sesar aktif cukup banyak.
BMKG mencatat setidaknya sudah 7 kali gempa signifikan, satu di antaranya memicu tsunami destruktif, yaitu:
- Gempa dan Tsunami Sangkulirang pada 14 Mei 1921 yang menimbulkan kerusakan sedang hingga berat mencapai VII-VIII MMI. Gempa kuat ini diikuti tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang.
- Gempa Tanjung Mangkalihat pada16 November 1964, berkekuatan M 5,7.
- Gempa Kutai Timur pada 4 Juni 1982, berkekuatan M 5,1.
- Gempa Muarabulan, Kutai Timur pada 31 Juli 1983, berkekuatan M 5,1.
- Gempa Mangkalihat pada 16 Juni 2000, berkekuatan M 5,4.
- Gempa Tanjungredep pada 31 Januari 2006 berkekuatan M 5,4
- Gempa Muaralasan, Berau pada 24 Februari 2007, berkekuatan M 5,3.
" Gempa Berau yang terjadi tadi pagi menarik untuk dicermati," ungkapnya.
Daryono menjelaskan, dari gempa tadi pagi kita dapat mengambil pelajaran bahwa catatan gempa signifikan tersebut di atas dapat mengalami pengulangan karena sifat gempa yang memiliki periode ulang.
"Dengan demikian, daerah yang pernah mengalami gempa kuat pada masa lalu dapat kembali terjadi pada masa yang akan datang," kata Daryono mengingatkan.
Untuk itu, sebagai upaya mitigasi bencana maka wilayah yang memiliki catatan sejarah gempa merusak pada masa lalu wajib membangun bangunan tahan gempa serta mengedukasi warganya bagaimana cara selamat saat terjadi gempa.
"Ini penting sebagai upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian gempa berikutnya," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Hari Ini: M 4,0 Guncang Kabupaten Berau Kalimantan Timur"
Penulis : Gloria Setyvani Putri
Editor : Gloria Setyvani Putri