KRI Teluk Jakarta 541 Tenggelam di Maselembo, Kapal Perang Eks Jerman Timur Era Presiden Soeharto

kapal ini kandas dan tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi didekat pulau Kangean pada 15 Juli 2020 ini, pagi sekitar pukul 09.00 WIB

Penulis: Ishak | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA/THINKSTOCK VIA KOMPAS.COM
KRI Teluk Jakarta 541 Tenggelam di Maselembo, Kapal Perang Eks Jerman Timur Era Presiden Soeharto / ILUSTRASI 

Dikutip dari Kompas.com yang merangkumnya dari Antara, kapal perang KRI Teluk Jakarta 541 tenggelam di kedalaman laut sekitar 90 meter.

Kepala Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI M Zaenal mengatakan, tenggelamnya KRI Teluk Jakarta 541 terjadi sekitar pukul 09.00 WIB pagi tadi. 

Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

"Seluruh ABK berjumlah 55 orang dalam keadaan selamat," ujar Zaenal.

KRI Teluk Jakarta 541 tenggelam karena kebocoran. 

Konflik Amerika vs China di Laut China Selatan Memanas, TNI Siagakan 4 Kapal Perang di Natuna

Selain itu, gelombang laut juga cukup tinggi yang membuat kapal itu terhantam.

"Gelombang laut di sekitar lokasi saat kejadian cukup tinggi antar 2,5 sampai dengan 4 meter," ujar Zaenal, dilansir dari Tribunnews.com.

Kapal perang yang digunakan sebagai armada pendarat itu diketahui sedang melaksanakan operasi dukungan laut untuk pergeseran logistik ke wilayah timur.

Sebanyak 54 anak buah kapal kemudian diselamatkan awak KM Tanto Sejahtera yang sedang berlayar di lokasi.

Adapun, 1 ABK lain ditolong oleh awak KM Dobonsolo milik PT Pelni.

KRI RE Martadinata-331 yang sedang berada di sekitar lokasi, pada Selasa malam dikabarkan sedang menunggu cuaca baik untuk transfer ABK. 

TNI Kerahkan 4 Kapal Perang Antisipasi Memanasnya Konflik China Vs Amerika di Laut China Selatan

Selanjutnya, ABK akan dibawa ke Surabaya.

Kapal perang yang digunakan sebagai armada pendarat pasukan TNI AL itu disebut tenggelam akibat kebocoran yang terjadi saat hantaman gelombang laut cukup tinggi.

"Gelombang laut di sekitar lokasi saat kejadian cukup tinggi antar 2,5 sampai dengan 4 meter," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Mohamad Zaenal.

Menurut Zaenal, kapal tenggelam dan saat ini posisinya berada di kedalaman 90 meter di perairan Timur Laut Pulau Kangean.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved