TNI Kerahkan 4 Kapal Perang Antisipasi Memanasnya Konflik China Vs Amerika di Laut China Selatan

Adapun 4 KRI tersebut meliputi, KRI Bung Tomo-357, KRI Slamet Riyadi-352, KRI Bintang-907, dan KRI Wiratno-379.

Editor: Madrosid
IST
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Lampung 540 yang membawa para Pasukan Tempur Amphibi dengan jumlah 131 personel dipimpin Mayor (Mar) Pahala M. Suhari tiba di Dermaga Dwikora Pontianak Kalimantan Barat, Rabu (22/11/2017). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Semakin meningkatnya potensi konflik China Vs Amerika Serikat di Laut China Selatan mendorong Indonesia lakukan antisipasi.

Dalam hal ini TNI Angkatan Laut (AL) bergerak menyiagakan empat kapal perang KRI jenis Fregat dan Korvet di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Kapal perang anti kapal selam itu disiagakan sebagai upaya antisipasi potensi meluasnya kemelut antara Amerika Serikat dengan China di Laut China Selatan (LCS).

"TNI AL dalam hal ini Koarmada I terus menyiagakan unsur KRI di Natuna dan antisipasi meluasnya dampak naiknya tensi di LCS," ujar Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Kadispenkoarmada) I TNI AL, Letkol Laut Fajar Tri Rohadi saat dihubungi, Jumat (19/6/2020).

Ketegangan China Vs Amerika Serikat Kian Memanas, Kapal Perang Keduanya Sempat Hanya Berjarak 100 M

Adapun 4 KRI tersebut meliputi, KRI Bung Tomo-357, KRI Slamet Riyadi-352, KRI Bintang-907, dan KRI Wiratno-379.

Selain antisipasi seiring meningkatnya eskalasi ketegangan di LCS, kapal perang tersebut juga disiagakan untuk menggelar patroli rutin.

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk terus melindungi kedaulatan dan kepentingan Indonesia.

"Peningkatan kesiagaan sudah hal yang pasti dan kesiagaan KRI di wilayah itu memang sudah dari dulu," kata Fajar.

Ketegangan antara AS dan China tengah kian meruncing di LCS belakangan ini.

Terbaru, militer AS bahkan menerjunkan 3 kapal induknya berbobot 100.000 ton di kawasan tersebut.

Ketiga kapal induk tersebut adalah USS Ronald Reagan, dan USS Theodore Roosevelt, dan USS Nimitz.

Dengan diterjunkannya ketiga kapal induk tersebut diprediksi akan membuat ketegangan AS dan China di LCS semakin memanas.

Kapal Perangnya Berjarak 100 M

Ketegangan China dan Amerika Serikat sudah semakin meruncing, dengan saling menunjukkan kekuatannya di Laut China Selata.

Kondisi itu akan semakin mendekatkan keduanya pada risiko konflik yang kian nyata di Laut China Selatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved