KETIKA Kepala BKPM Bahlil Akui Ketergantungan Ekonomi Indonesia ke China Bisa Berdampak Buruk

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia mengakui ketergantungan perekonomian Indonesia kepada China.

Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH
Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia mengakui ketergantungan perekonomian Indonesia kepada China.

Menurutnya, ketergantungan perekonomian tersebut berimbas buruk terhadap Indonesia.

Hal tersebut terefleksikan dariengan ikut melemahnya perekonomian nasional, apabila perekonomian Negeri Tirai Bambu itu juga melambat.

"Kalau di China pertumbuhan ekonominya turun 1 persen itu berdampak 0,3 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Senin (13/7/2020).

CHINA Klaim Batik Adalah Kerajinan Tradisionalnya, Berikut Video dan Beragam Reaksi Warganet

Pakar Sebut Tren Kasus Covid-19 Indonesia Bisa Lampaui China Sebelum Akhir Juli 2020

Ratusan TKA China Telah Tiba di Indonesia 23 Juni 2020, Menaker Sebut Kurangi Jumlah Pengangguran

Bahlil mengaku tidak mengetahui, sejak kapan Indonesia memiliki ketergantungan kepada China.

Namun, ia berharap dengan munculnya pandemi Covid-19 hal tersebut dapat segera dievaluasi.

"Covid ini juga membawa berkah supaya kita mengevaluasi diri bahwa sebaik-baiknya sebuah negara tidak boleh tergantung juga pada negara lain," ujar Bahlil.

Tingginya investasi China ke Indonesia menjadi salah satu alasan lebih rendahnya realisasi penanaman modal asing (PMA) dibandingkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada kuartal I tahun ini.

BKPM mencatat, total realisasi investasi sejak awal tahun hingga Maret lalu sebesar PMA Rp98 triliun atau setara 46,5 persen dan PMDN sebesar Rp112,7 triliun atau setara 53,5 persen.

"Kenapa PMA lebih sedikit dari PMDN? Kita tahu bahwa kuartal pertama konsolidasi perusahaan PMA baru kerja”.

“Kedua untuk pengiriman barang China belum mengizinkan sehingga realisasinya lambat," tutur Bahlil.

Eksodus dari China, Indonesia Langsung Jemput Bola Negosiasi 40 Perusahaan asal AS dan Jepang

Oleh karenanya, Bahlil menilai Indonesia perlu fokus menggaet investasi dari negara besar lain, seperti Amerika Serikat dan Jepang.

"Posisi Indonesia cenderung bergantung ke China. Tetapi mempertahankan hubungan baik dengan Amerika Serikat dan Jepang juga penting," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BKPM: Ketergantungan RI ke China Berdampak Buruk

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved