Banjir di Sintang Rendam Polsek Kayan Hilir, Puluhan Rumah Rusak hingga Warga Ngungsi ke Kebun Karet

Warga pun menyelematkan diri dengan mengungsi ke rumah kerabat hingga ada pergi bertahan ke kebun karet.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Madrosid
TRIBUN/Agus Pujianto/Kolase
Puluhan rumah rusak, jembatan roboh akibat banjir yang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Sintang Kalbar 

Sudayat memperkirakan, setidaknya ada 21 desa tercatat sedang mengalami bencana banjir di Kayan Hilir dari Desa Lengkong Bindu, pusat kecamatan, Desa Nanga Mau sampai di Desa Nanga Tikan.

"21 desa yang terdaftar dalam pantau Polsek Kayan Hilir secara geografis berada di bantaran sungai," ungkapnya.

Beberapa ruas jalan provinsi yang ada di pusat kecamatan, juga sudah tergenang air dengan ketinggian hingga 1,5 meter.

Lokasi Pasar Sentral di Nanga Mau juga lingkungan pusat perkantoran pemerintahan serta Mapolsek juga sudah terendam banjir pada Minggu pagi.

Kapolsek Kayan Hilir telah meminta personelnya melaksanakan patroli banjir di kawasan atau areal rawan banjir dalam rangka membantu warga, apabila diperlukan dapat membantu proses evakuasi.

Selain juga tetap menjaga agar lingkungan tetap aman.

"Untuk sementara ini belum ada laporan kerugian jiwa akibat banjir di wilayah kayan hilir, situasi masih relatif aman dan kondusif," ujar Kapolsek.

Banjir yang merendam sejumlah desa di Kecamatan Kayan Hilir, juga membuat sejumlah warga Desa Lengkong Bindu terpaksa mengungsi.

Sebagian warga desa ada bertahan di rumah yang memiliki lantai dua.

Sebagian besar mengungsi di Polindes, bekas balai desa, hingga ada yang pergi ke kebun karet yang ada di dataran tinggi.

Mereka mendirikan tenda darurat dari terpal.

"Untuk saat ini sebagian warga mengungsi ke kebun dimana tempat datar yang tinggi atau bukit dan ada juga yang di Polindes dan balai desa yang tidak pernah dihuni. Kalau dihitung per KK ada sekitar 30-an KK, dan dalam 1 KK ada beberapa orang dan anak kecil," kata Lorensius Vicky, warga Desa Lengkong Bindu kepada Tribun.

Banjir kiriman dari Tebidah, Kayan Hulu, mulai menerjang sebagian wilayah Kecamatan Kayan Hilir, terjadi pada Minggu pagi.

Di Desa Lengkong Bindu, air mulai menggenangi pemukiman penduduk sekitar Minggu tengah malam hingga pukul 07.00 WIB.

Sepanjang malam itu, warga tidak bisa istirahat. Mereka terjaga sepanjang pagi mengawasi air dan mengevakuasi perabotan rumah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved