227 PAUD, 8 PKBM dan 1 SKB Terima Bantuan Operasional dari Pemkab Kubu Raya
Muda Mahendrawan berharap dana bantuan dapat dikelola oleh masing-masing lembaga dengan penuh tanggung jawab.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Sebanyak 227 Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 8 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan 1 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Kabupaten Kubu Raya menerima Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) dan Pendidikan Kesetaraan dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Selasa (7/7/2002).
Penyerahan yang digelar di Kantor Bupati Kubu Raya itu langsung dilakukan oleh Bupati Muda Mahendrawan kepada perwakilan penerima DAK Non Fisik BOP PAUD.
Muda Mahendrawan mengatakan, penyaluran DAK Non Fisik BOP PAUD bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan PAUD dan Pendidikan Kesetaraan.
Muda Mahendrawan berharap dana bantuan dapat dikelola oleh masing-masing lembaga dengan penuh tanggung jawab.
• Tanggal Masuk Sekolah 2020 PAUD dan SD Dilarang Tatap Muka Sekalipun Zona Hijau, SMP dan SMA Boleh
“Nah, saya tekankan bahwa ini dikelola dengan rasa tanggung jawab. Tidak hanya melihat bantuan ini selesai diberikan. Tapi memahami bagaimana dampak daripada proses pendidikan yang dilakukan. Salah satunya adalah penguatan kaakter yang baik,” tuturnya.
Ia mengatakan, kondisi pandemi saat ini bukan alasan bagi lembaga pendidikan usia dini dan kesetaraan untuk mengendurkan kualitas proses pendidikan.
Pandemi, menurutnya, justru harus memicu munculnya kegiatan pendidikan yang dapat membangun rasa tanggung jawab peserta didik.
“Di tengah pandemi apalagi, justru malah harus lebih memberikan satu dampak cara-cara untuk mengelolanya dengan pola-pola yang membuat anak didik jadi punya rasa tanggung jawab. Kita berikan pendidikan itu dengan cara-cara yang edukatif,” terang Muda Mahendrawan
Begitu juga dengan pendidikan kesetaraan, Muda Mahendrawan berharap pengelola PKBM dapat memberikan pemahaman bahwa pendidikan tidak sekadar berorientasi kelulusan.
Muda Mahendrawan menyebut, Pengelola PKBM harus membangun kesadaran peserta didik untuk menjaga kualitas ilmu yang didapat.
“PKBM ini tidak hanya sekadar ikut, selesai, dan lulus. Jadi kita harapkan jangan hanya sekadar ambil paket-paket itu. Tapi ada suatu tanggung jawab bagaimana bisa menjaga kualitas diri dan terus belajar. Tidak hanya puas bisa mendapatkan ijazah paket,” sebut Muda Mahendrawan.
• DPRD Kalbar Godok Raperda Terkait Karhutla dan Peladang
Ia meminta PKBM tidak hanya formalitas. Kehadiran PKBM harus diserta rasa tanggung jawab. Alih-alih sekadar formalitas di atas kertas.
“Yang diutamakan adalah bagaimana peserta didik punya edukasi untuk memperkuat diri dan lingkungannya,” ucapnya.
Antusiasme Masyarakat
Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Kabupaten Raya, Rosalina Muda, optimististis dengan antusiasme masyarakat desa menyekolahkan anak-anaknya di lembaga PAUD maupun pendidikan kesetaraan.