Reaktif Rapid Test, 3 Santri Asal Mempawah Tertunda Lanjutkan Pendidikan di Luar Kalbar
Maka menurutnya keberangkatan mereka harus di undur, meskipun untuk tiket keberangkatan mereka harus dibatalkan.
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sebanyak tiga santri di Kabupaten Mempawah gagal kembali melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren di luar Kalimantan(Pulau Jawa).
Hal ini dikarenakan ketiganya menunjukan hasil reaktif setelah dilakukan rapid tes pada 714 santri yang akan melanjutkan pendidikan di luar Kalimantan Barat.
"Total santri yang terdata sekitar 1300, Dimana baru 714 santri yang sudah dilakukan rapid test di dinas kesehatan Mempawah. Dan 3 diantaranya reactiv," ujar juru bicara Satuan tugas percepatan penanganan Covid 19 Kabupaten Mempawah, Muchtar Siagian.
• Dinas Kesehatan Optimalkan Dua Puskemas di Perbatasan dan Latih Petugas Medis Lakukan Rapid Test
Maka menurutnya keberangkatan mereka harus di undur, meskipun untuk tiket keberangkatan mereka harus dibatalkan.
"Ketiga orang tersebut, keberangkatannya terpaksa diundur, karena mereka reactiv. Para santri yang reactif tersebut, tentunya mereka akan diisolasi secara mandiri, hingga hasil swab nya keluar," katanya.
Namun ia menegaskan untuk kepastiannya tetap akan menunggu hasil swab yang telah dikirim sebelumnya.
"Jadi, jika hasil swabnya keluar, dan mereka negatif. Maka mereka baru bisa berangkat melanjutkan pendidikannya sebagai santri," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris satgas Penanggulangan Covid 19, PCNU Kabupaten Mempawah, Luthfi mengatakan waktu 13 hari yang telah diberikan dinas kesehatan Mempawah, untuk melakukan rapid test terhadap para santri se kabupaten Mempawah sangat membantu.
"Dengan adanya waktu yang diberikan selama 13 hari untuk melakukan rapid test terhadap para santri sangat membantu Dalam mendeteksi dini Covid 19," katanya.
Diakuinya, untuk jumlah santri se kabupaten Mempawah sekitar 1300 santri dan separuh dari total santri telah dilakukan rapid test.
Diakuinya masih terdapatnya sejumlah santri yang belum melakukan Rapid test, karena mereka belum mendapatkan informasi kapan mereka akan aktif kembali proses belajar mengajar sebagai santri.
"Jika, mereka mulai actif tentunya para koordinator santri akan melaporkan kepada kami. Dan kita akan kembali melaporkan kepada dinas kesehatan dan Pemda Mempawah untuk dilakukan rapid tes," tuturnya.
Ia menegaskan, pemda cukup aktif dalam proses pencegahan dengan ikut andilnya pemerintah daerah, dalam pelayanan, baik fasilitas gratis maupun tempat rapid tes, yang di sediakan Pemda Mempawah.
"Karena, rapid test yang di lakukan untuk para santri, terdapat di dua kawasan baik di dinas kesehatan Mempawah maupun di puskesmas jungkat."
"Karena untuk para santri yang berada di kecamatan jungkat dan Segedong, untuk menghemat mobilitasnya, di lakukan rapid tes di sana," pungkasnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak