Ayahnya Punya Utang Narkoba, Gadis Ini Diperkosa dan Dibunuh saat Pergi Belajar
Saat ditanya, pelaku mengaku menyesal sudah melakukan hal itu kepada anak dari temannya itu.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Akibat masalah utang piutang seorang pria tega sampai menghilangkan nyawa putri temannya sendiri.
Korban merupakan siswi SMP M (15) tewas dibunuh karena ayahnya punya utang pada pelaku.
Pelaku merupakan rekan ayah korban yang kesal lantaran sekian lama utangnya tak kunjung dibayar.
Akibat ulahnya, pelaku Sawabi Ikhsan (30) kini sudah diamankan pihak kepolisian dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Ia adalah warga yang masih satu kelurahan dengan korban, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sarolangun, Jambi.
Pelaku juga mengakui sudah melakukan pembunuhan terhadap seorang gadis yang tak lain anak rekannya sendiri pada April lalu.

Utang Narkoba
Dikutip Tribunnews.com dari TribunJambi.com, pelaku tega menghabisi nyawa anak temannya karena kesal utang ayah korban kepadanya tak kunjung dibayar.
Saat ditanya, pelaku mengaku menyesal sudah melakukan hal itu kepada anak dari temannya itu.
"Tidak ada niat mau bunuh anaknya, sangat menyesal," kata pelaku.
Diakuinya, ayah korban memiliki utang narkoba sebesar Rp 2,1 juta.
Pelaku juga mengatakan, bahwa ayah korban adalah pengguna dan pengedar sabu.
• Deretan Breaking News Kalbar Hari Ini, Pembunuhan Bocah 12 Tahun, Penganiayaan Bidan & Kebakaran
• Kronologi Siswi SMK Gantung Diri Usai Bertengkar dengan Calon Suami, Ada Motif Cinta Segitiga
"Pokoknya dia utang narkoba (sabu), dia janji bayar sore, malam tidak juga. Sudah 4 hari aku nunggu."
"Akhirnya aku telepon bos, aku nyari dia tidak muncul-muncul," katanya.
Dalam pembunuhan ini, pelaku sempat memperkosa korban sebelum akhirnya dibunuh.
Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto mengungkapkan, kejadian pembunuhan itu bermula saat 15 April 2020 lalu, korban janjian dengan temannya untuk belajar kelompok.
• Siswa-siswi di Sambas Ulangan Hingga Daftar Sekolah Secara Online
Saat itu korban pergi dari rumahnya seorang diri dengan berjalan kaki.
Korban dan temannya berencana akan belajar ke rumah temannya yang lain.
Dibunuh saat Pergi Belajar
Sekira pukul 15.00 WIB teman korban sempat menghubungi keberadaannya melalui pesan singkat WhatsApp, pesan itu sempat dibaca korban tapi tidak dibalas.
• Mahasiswi Rantau Rela Tak Mudik Demi Cegah Terpapar Covid-19
Hingga pukul 17.00 WIB, korban juga belum datang ke rumah temannya.
Bahkan, hingga pukul 18.00 WIB, korban belum pulang ke rumah.
Lantaran khawatir, orangtua korban akhirnya mencari bersama pamannya.
"Kemudian disusuri jalan di mana korban lewat, setelah disusuri ke dalam kebun karet, ditemukan sebuah jilbab korban," kata Deny, seperti dikutip dari TribunJambi.com.
• Seorang Siswi SMP Meninggal Dunia Tersetrum Listrik saat Main Tiktok di Rumah
Tak jauh dari penemuan jilbab itu, ditemukan lagi sepatu sebelah kanan milik korban.
Setelah dilihat, ternyata pada jilbab korban terdapat bekas sayatan benda tajam.
"Setelah itu jilbab itu ada bekas robekan karena senjata tajam," terangnya.
• SEORANG Gadis Dibunuh Keji, Sebelum Dibunuh Disekap 44 Hari, Diperkosa Hingga Disiksa
Tak lama, warga berhasil menemukan korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Saat ditemukan, korban dalam keadaan terlentang dengan kondisi setengah telanjang dan berlumur darah.