Bayi Dalam Bak Sampah

TERUNGKAP Ibu dan Ayah Bayi yang Dibuang di Tempat Sampah Pontianak, Tersangka Mengaku Bingung

DL sudah beberapa tahun bekerja di Pontianak sebagai asisten rumah tangga di Jalan Khatulistiwa.

Penulis: Ferryanto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK/FERRYANTO
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin saat memimpin Press Release atas pengungkapan kasus pembuangan bayi di tempat sampah dengan menghadirkan tersangka di Mapolresta Pontianak, Selasa (30/6/2020). 

Setelah itu, bayi dibawa ke klinik bidan di Jalan Budi Utomo.

Saat ini, bayi mungil itu dirawat di Puskesmas 24 Jam Siantan Hilir. 

Petugas Medis saat melakukan perawatan bayi laki-laki yang ditemukan di tempat Sampah, di Jalan Parit Pengeran, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (24/6/2020).
Petugas Medis saat melakukan perawatan bayi laki-laki yang ditemukan di tempat Sampah, di Jalan Parit Pengeran, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (24/6/2020). (TRIBUNPONTIANAK/FERRYANTO)

Jumlah Kehamilan Tak Diinginkan di Indonesia

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, jumlah kehamilan tidak diinginkan di Indonesia masih cukup tinggi.

Menurutnya, di tingkat nasional persentase kehamilan tidak diinginkan mencapai 17,5 persen.

"Kehamilan yang tak dikehendaki masih cukup tinggi. Rata-rata nasional 17,5 persen yang kehamilan yang tidak dikehendaki," kata Hasto dalam diskusi online, Selasa (30/6/2020).

"Artinya apa? Setiap 100 orang hamil hari ini kalau ditanya, yang tidak sengaja hamilnya adalah ada 17," sambung dia.

Hasto mengatakan, kehamilan tak diinginkan ini biasanya terjadi pada pasangan usia subur yang belum mendapat sosialisasi dari BKKBN.

Oleh karena itu, ia mengaku akan berusaha menekan angka kehamilan tidak diinginkan.

Pasalnya, lanjut Hasto, kehamilan tidak diinginkan ini juga berkontribusi pada munculnya masalah gagal pertumbuhan atau stunting.

"Ada pasangan berusia subur yang harusnya kami layani, masih ada 12,5 yang belum kami layani," ujar Hasto.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, ada beberapa masalah kesehatan yang saat ini masih dihadapi Indonesia.

Menurut dia, salah satu masalah yang harus dihadapi saat ini adalah gagal pertumbuhan atau stunting dan angka kematian ibu serta anak.

"Sampai saat ini permasalahan kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah stunting, kematian ibu dan bayi," kata Terawan salam diskusi online, Selasa (30/6/2020).

Terawan mengatakan, masalah itu bisa diatasi oleh pemerintah dengan cara meningkatkan pelayanan gizi dan kesehatan ibu dan anak (KIA) di posyandu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved