Virus Corona Masuk Kalbar

Total 259 Kasus Covid-19 di Kalbar Telah Dinyatakan Sembuh, Harisson : Tingkat Kesembuhan 80 Persen

Dengan demikian dikatakannya bahwa tingkat kesembuhan pasien kasus konfirmasi di Kalbar mencapai sekitar 80 persen.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
Tribun-Video/Buyung Haryo
Ilustrasi_ Kadiskes Kalbar ungkap tingkat kesembuhan Covid-19 di Kalbar telah mencapai 80 persen. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan kabar baik terkait penanganan Covid-19 di Kalimantan Barat. 

Ia mengatakan adnaya tambahan 8 pasien kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar yang dinyatakan sembuh.

Ini berdasarkan hasil Laboratorium Untan tanggal 27 Juni 2020, bahwa ada 8 kasus terkonfirmasi yang dinyatakan sembuh.

"Jadi 8 orang yang dinyatakan sembuh berasal dari Sintang 6 orang, Bengkayang 1 orang, Singkawang 1 orang ,"ujarnya , Minggu ( 28/6/2020).

AHOK Blak-blakan Soal Gaji di Pertamina, BTP Lebih Pilih jadi Gubernur: Bisa Nolong Orang Banyak

Warga Harap Rapid Test Gratis untuk Persyaratan Naik Pesawat

Dengan demikian dikatakannya bahwa tingkat kesembuhan pasien kasus konfirmasi di Kalbar mencapai sekitar 80 persen.

"Saat ini kasus di Kalbar ada 259 kasus yang telah dinyatakan sembuh atau sekitar 80 persen kasus sembuh," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa sampai dengan hari ini di Provinsi Kalbar terdapat 321 kasus konfirmasi covid-19. 

259 kasus telah dinyatakan sembuh, dan 4 meninggal dunia. 

Fadli Harap Pemkot Pontianak Keluarkan Protokol Kesehatan Pelaksanaan Pesta Pernikahan

Update Corona di Sambas

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Fatah Maryuniani menyampaikan update terbaru terkait jumlah, Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Pasien Konfirmasi Positif Covid-19 di Kabupaten Sambas.

Ia ungkapkan, untuk ODP di Sambas sekarang berjumlah 125 orang, ODP 2 orang, OTG 114 orang dan juga kasus positif covid-19 ada 7 orang.

Dari data tersebut kata Fattah, mereka kembali menerima hasil swab dari Kemenkes.

Dimana terdapat satu orang Tenaga Kesehatan (Nakes) di Sambas yang positif Covid-19.

"Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 yang baru adalah staf Dinkes.

Yang bersangkutan adalah petugas analis yang setiap hari melaksanakan swab pasien yang positif maupun yang OTG," ujarnya, Minggu (28/6/2020).

Dijelaskan dia, meski sudah dilengkapi dengan APD, akan tetapi masih juga terpapar virus Covid-19.

Karenanya, untuk rekan-rekan pasien Covid-19 yang kontak erat lansung dilakukan swab.

Begitu juga dengan keluarga yang bersangkutan.

"Yang seruangan dan yang kontak erat dengan dia langsung di swab. Dan keluarga yang pasien positif jiha di swab," ungkapnya.

Ini menjadi kasus positif yang ke-13 di Kabupaten Sambas.

Dijelaskan oleh dr Fatah, sebelumnya pasien ini tidak berstatus OTG.

Namun karena tugasnya di garda terdepan dalam melakukan penyembuhan, maka dilakukan swab.

Dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.

"Ini pasien positif yang ke-13, dia seorang perempuan. Dan dia bukan OTG atau lainnya, cuma semua tenaga kesehatan yang kontak erat dengan pekerjaan yangg sangat beresiko seperti analis ya di swab," katanya.

"Dan pasien ini dinyatakan positif, sedangkan yang lainnya dinyatakan negatif," tuturnya.

Dengan adanya kasus ini, maka pasien positif Covid-19 di Sambas sekarang berjumlah 7 orang.

"Yang positif sampai hari ini 13 orang. Dari 13 orang itu, yang dinyatakan sembuh 6 orang dan masih dirawat 7 orang."

"Mereka dirawat di RSUD Pemangkat 4 orang, RSUD Sambas 2 orang, dan RSUD Abdul Aziz Singkawang 1 orang," ungkapnya.

"Dari 7 orang itu, 4 orang adalah Tenaga Kesehatan dan warga 3 orang," tutupnya.

Warga Kapuas Hulu Harap Rapid Tes Gratis

Sejumlah masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu meminta Pemerintah Daerah Kapuas Hulu, agar menggratiskan Rapid Test bagi masyarakat yang ingin berpergian lewat transportasi udara (pesawat).

Rapid Test merupakan persyaratan bagi penumpang yang ingin menaikan pesawat.

"Sementara ingin melakukan Rapid Test dengan biaya cukup mahal yaitu Rp 3 ratus ribu ke tempat medis swasta yang sudah ditunjukkan oleh Pemerintah," ujar seorang warga Putussibau Selatan, Budianto kepada Tribun, Minggu (28/6/2020).

Budi juga berharap, agar pemerintah daerah Kapuas Hulu menggratiskan biaya Rapid Test bagi masyarakat yang ingin berpergian ke luar kota.

Pemdes Boleh Anggarkan Pengadaan Peralatan Pemadam untuk Antisipasi Karhutla

"Harga tiket pesawat sudah cukup mahal, dan ditambah lagi biaya Rapid Test dan sebagainya," ungkapnya.

Warga Putussibau lainnya, Hendry menyatakan anggaran penanganan Covid-19 di Kapuas Hulu cukup besar, semestinya mampu menggratiskan bagi setiap warga yang ingin Rapid Test, untuk menjadi persyaratan menumpang pesawat.

"Setidaknya mengurangi beban atau biasa masyarakat yang ingin berpergian ke luar kota, menggunakan transportasi udara."

"Semuanya butuh perhatian dari pemerintah, karena itu semua ada dampak Covid-19," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu melalui Dinas Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran tempat medis swasta yang menjadi lokasi masyarakat yang ingin melakukan Rapid Test, untuk persyaratan perjalanan ke luar kota, melalui transportasi udara.

Persyaratan harus ada hasil Rapid Tes yaitu non Reaktif, merupakan kebijakan pemerintah melalui Tim Gugus Tugas, untuk upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia. 

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved