BMKG Prediksi Dua Hari Kedepan Curah Hujan di Ketapang Masih Tinggi

“Kami juga mengimbau pada mayarakat di Kecamatan Jelai Hulu dan Manis Mata untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya banjir rob

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Warga menggunakan sampan untuk beraktivitas karena banjir yang masih menggenangi beberapa wilayah di Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. 

"Rumah yang terendam sebanyak 304 rumah dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 721 KK dan yang sudah mengungsi sebanyak 36 KK dari 7 Desa yang terkena banjir," jelasnya.

Masdianto merincikan dari tujuh desa yang terkena banjir yaitu Desa kelampai, Tribun Jaya, Sengkuang Merabung Dusun Sentaman, Kemuning, Desa Silat RT. 1 dan 2, Suak Burung dan Desa Air Dekakah Dusun Asir mulia dan Dusun Diba.

"Untuk desa Kelampai masyarakat yang terendam banjir dapat bantuan dari pemerintah desanya berupa Sembako.

Sementara untuk desa lain yang terpapar banjir belum dapat bantuan sama sekali baik dari pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten dan dari perusahaan," pungkasnya.

KLIK https://sultra.siap-ppdb.com Cara Mudah Daftar SMA SMK Sulawesi Tenggara Semua Jalur

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Ketapang, sebanyak 851 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di Kecamatan Jelai Hulu dan Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.

Tim Rekasi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Ketapang mengabarkan, hingga Rabu (24/06/2020) sore debit air masih meningkat. 

Meski demikian hingga kini tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir tersebut.

“Kecamatan Jelai Hulu ada 13 desa 469 KK, sementara Kecamatan Manis Mata ada sembilan desa, 382 KK,” kata Kepala BPBD Kabupaten Ketapang Yunifar Purwantoro,

Yunifar mengatakan sejauh ini Pemerintah Kabupaten Ketapang telah mendistribusikan bantuan berupa beras sebanyak 940 kilogram dan 47 dus mie instan kepada beberapa desa.

Namun diakuinya sebagian desa masih sulit diakses lantaran jalur transfortasi darat terputus karena genangan banjir.

“Tim kami biasa menempuh Jelai Hulu empat jam 30 menit. 

Namun saat kondisi banjir seperti ini, berangkatnya subuh nyampainya lebih kurang jam empat hingga lima sore,” jelasnya.

Selain akses jalan putus, TRC BPBD Kabupaten Ketapang juga dihambat dengan terbatasnya akses telekomunikasi.

Hal itu berdampak pada lambannya infomasi yang masuk. 

Menurut Yunifar, akibat musibah banjir ini seluruh aktivitas warga lumpuh total.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved