Niat Shalat Gerhana Matahari & Tata Cara Sholat Gerhana Matahari Sendiri dan Berjamaah
Shalat Gerhana Matahari disebut juga dengan Solat Kusuf. melaksanakannnya adalah sunnah
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Shalat Gerhana Matahari adalah satu di antara amalan sunnah saat terjadi gerhana matahari.
Shalat Gerhana Matahari disebut juga dengan Solat Kusuf.
Hukum melaksanakan Shalat Gerhana Matahari adalah sunnah, artinya dianjurkan untuk dilaksanakan.
Shalat Gerhana Matahari dilaksanakan secara berjamaah dan bisa ditunaikan sendiri di rumah.
Tata cara melaksanakan Shalat Gerhana Matahari berjamaah dan sendiri, perbedaannya terletak pada khutbah.
• Niat Wudhu, Doa Sebelum dan Sesudah Wudlu: Ini Tata Cara Wudhu yang Dicontohkan Rasulullah SAW
Jika melaksanakan Shalat Gerhana Matahari sendiri, maka selesai solat tidak disampaikan khutbah.
Berikut ini tata cara Shalat Gerhana Matahari:
1. Niat
Berikut bacaan niat Shalat Gerhana Matahari sebagai makmum dan imam:
Usalli sunnatan likusuufis-syamsi ma’muuman/imaaman lillaahi ta'aala.
Sementara lafadz niat Shalat Gerhana Matahari sendiri adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan likusuufis syamsi rok'taini lillahi taa'ala
Artinya : "Aku niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'ala"
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca Ta’awudz
5. Membaca surat Al-Fatihah
• Niat Puasa Senin Kamis dan Bacaan Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Bahasa Arab, Latin dan Indonesia
6. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Al-Baqarah atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama
7. Ruku’ sambil memanjangkannya
8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;
9. Membaca Al-Fatihah kedua
10. Membaca surat kedua
11. Ruku’ kedua yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
12. I’tidal sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”
13. Sujud.
14. Duduk di antara dua sujud.
15. Sujud
16. Berdiri dari sujud untuk rakaat kedua.
17. Pelaksanaan raka’at kedua sama dengan raka’at pertama. Hanya saja bacaan dan gerakannya lebih singkat.
18. Salam.
Untuk yang berjamaah, setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.(*)